TRIBUNHEALTH.COM - Mungkin sobat sehat tidak asing lagi dengan pernyataan kolesterol akan naik saat lebaran.
Sebenarnya kenaikan kadar kolesterol tergantung dari seberapa banyak porsi makan kita saat lebaran mengingat banyak sajian yang akan dijumpai ketika lebaran.
Naik dan turunnya kolesterol tergantung dari kondisi setiap individu.
Apabila sobat sehat memiliki riwayat penyakit tertentu di mana mengakibatkan kadar kolesterolnya lebih tinggi meskipun sudah menjalankan puasa, artinya memang bukan pengaruh dari puasanya tetapi dipengaruhi oleh riwayat penyakit sebelumnya.
"Tapi memang secara keseluruhan waktu puasa memang agak menurun, nanti kalau waktu lebaran agak meningkat ya wajr karena kan sudah kembali seperti semula," jelas Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz dalam tayangan Puasa Sehat (21 April 2023).
Baca juga: Berikut Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Pemilik Mata Minus jika Ingin Menggunakan Softlens

Baca juga: Dokter Spesialis Orthopedi: Penanganan Awal Patah Tulang Sangat Memengaruhi Penanganan Selanjutnya
Faktor risiko yang menyebabkan kolesterol cenderung meningkat
Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz mengatakan jika faktor risiko yang menyebabkan kadar kolesterol naik sangat banyak sekali.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Puasa Sehat edisi 21 April 2023.
"Kalau misalnya kolesterol total itu nilai labnya kan memang paling tidak boleh lebih dari 200 sih, dibawah 200 kalau kolesterol total ya. Itu beda lagi kalau HDL (lemak baik) dan trigliserida," ulasan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
"Kalau misalkan faktor pencetusnya biasanya kalau kolesterol tinggi jadi kolesterol ini kan diproduksi oleh hati. Jadi hati itu memproduksi kolesterol bukan dari makanan," kata Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Baca juga: Adakah Perbedaan Kadar Kolesterol saat Puasa dan Lebaran? Begini Kata Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar

Baca juga: Begini Cara Mengatasi Mata Kering Akibat Penggunaan Softlens, Dokter Spesialis Mata: Harus Dilepas
Setiap hari hati akan memproduksi kolesterol sebagai proses metabolisme.
Contohnya yakni mengubah sinar matahari menjadi vitamin D.
Perlu diketahui jika di dalam tubuh sudah terproduksi kolesterol.
"Nanti kalau misalnya kita dari makanan juga makanannya tinggi kolesterol terutama kolesterol atau lemak yang jahat, nah nantinya dikhawatirkan jumlah kolesterolnya malah akan semakin banyak gitu," terang Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Kolesterol jahat paling tinggi terkandung di dalam bahan makanan hewani dengan jenis lemak jenuh.
Misalnya seperti jeroan, usus, babat, otak, urat, telur puyuh, dan hati.
Baca juga: Begini Serangkaian Penanganan Patah Tulang yang Tepat Menurut Dokter Spesialis Orthopedi

Baca juga: Bergantian Softlens dengan Orang Lain Meningkatkan Risiko Infeksi Mata, Pahami Alasannya
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Penjelasan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Puasa Sehat edisi 21 April 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.