TRIBUNHEALTH.COM - Dokter gigi spesialis penyakit mulut, drg. Erni Marliana menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com.
"Mikroorganisme adalah hewan yang tidak terlihat oleh mata manusia. Bisa virus, bakteri, jamur dan beberapa macam mikroorganisme lain yang menurut klasifikasinya. Pada manusia, dari ujung rambut sampai ujung kaki penuh dengan mikroorganisme," kata drg. Erni Marliana.
Data genomik terbaru menjelaskan bahwa sel manusia itu perbandingannya dengan mikroorganisme adalah 1 : 100.

Baca juga: Dokter Gigi Jelaskan Tindakan yang Dilakukan jika Timbul Masalah Gigi dan Rongga Mulut saat Puasa
Jadi sebenarnya kita hidup berdampingan bersamaan dengan mikroorganisme, termasuk di rongga mulut yang menjadi tempat kedua terbanyak mikroorganisme setelah di usus.
"Mikroorganisme ini sebenarnya ada yang baik, ada yang berfungsi untuk manusia dan ada yang bisa menyebabkan keluhan atau rasa sakit pada manusia yang kita sebut sebagai mikroorganisme patogen," imbuhnya.
Sebenarnya di dalam rongga mulut kita banyak sekali mikroorganisme, tetapi karena kita memiliki daya tahan tubuh yang selalu bersiaga menjaga, sehingga bakteri patogen tidak bisa menembus ke dalam pertahanan kita.
Baca juga: Tak Hanya Bau Mulut Akibat Dehidrasi, saat Berpuasa juga Rawan Terjadi Peradangan
Saat mikroorganisme ini mampu penetrasi atau masuk ke dalam tubuh setelah melewati pertahanan tubuh itu dan menyebabkan keluhan atau rasa sakit kepada manusia, inilah yang disebut sebagai infeksi.
"Jadi prinsipnya sama diseluruh tubuh, di rongga mulut pun bisa terjadi seperti itu," lanjut drg. Erni Marliana.
Sumber utama dari infeksi ialah mikroorganisme seperti jamur, bakteri dan virus yang berhasil menembus pertahanan tubuh manusia.
Baca juga: Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut Guna Hindari Keparahan jika Ada Masalah Rongga Mulut
Bakteri, virus dan jamur bisa masuk ke dalam rongga mulut apakah dari makanan atau memang sudah berada pada rongga mulut?
"Di rongga mulut kita sendiri secara alami memang ada mikroorganisme tersebut. Ini biasanya ditambahkan lagi dari lingkungan. Bisa berasal dari udara contohnya bakteri TB atau covid-19. Kemarin kan kita sudah transmisi batuk, itu airborne namanya. Dari makanan yang kotor, bisa menambah kemampuan bakteri untuk menembus pertahanan tubuh manusia. Tapi sebenarnya bakteri itu sendiri sudah ada di dalam tubuh kita," pungkasnya.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Erni Marliana, Sp.PM., Ph.D. Seorang dokter gigi spesialis penyakit mulut.
(TribunHealth.com/PP)