Breaking News:

Sebenarnya Hiperhidrosis Bisa Dicegah atau Tidak? Begini Tanggapan dr. Desidera Husadani Sp.KK

Berkeringat memang sehat bagi tubuh kita. Karena berkeringat memang mekanisme tubuh untuk menurunkan suhu tubuh.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
serambi.tribunnews.com
ilustrasi seseorang yang mengalami hiperhidrosis 

TRIBUNHEALTH.COM - Sebenarnya hiperhidrosis bisa dicegah atau tidak?

Dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Desidera Husadani menyampaikan tanggapannya melalui channel YouTube Tribun Lampung News Video.

"Kalau misalnya untuk yang sekunder dan penyakit penyertanya diobati sih, berhenti kan hiperhidrosisnya. Misalnya ada penyakit gondok atau hipertiroid diobati, keringatnya aka terkontrol jantung juga," kata dr. Desidera Husadani

Klik link berikut dan dapatkan produk yang membantu mengatasi keringat. 

ilustrasi seseorang yang mengalami hiperhidrosis
ilustrasi seseorang yang mengalami hiperhidrosis (serambi.tribunnews.com)

Baca juga: dr. Desidera Husadani Paparkan Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi Pasien Hiperhidrosis

"Tapi kalau yang primer mungkin cara pencegahannya tinggal di tempat yang gak terlalu panas, gitu sih ya. Jadi gak menimbulkan keringat berlebih atau memilih pekerjaan yang gak terlalu banyak aktivitas bergeraknya, sehingga keringatnya bisa kurang," timpalnya.

Sebenarnya cara pencegahan hiperhidrosis ialah dengan cara yang disebutkan di atas, karena hiperhidrosis sudah bawaan dan tidak bisa dicegah dari dalam hanya bisa dicegah dari luar.

Hiperhidrosis ialah keluarnya keringat secara berlebih.

Sebenarnya manusia normal harus berkeringat.

Baca juga: Adakah Solusi Lain untuk Mengatasi Hiperhidrosis sampai Menimbulkan Bau Selain Botox dan Operasi?

Berkeringat merupakan mekanisme tubuh untuk menurunkan suhu tubuh, misalnya ketika cuaca panas sudah wajar apabila berkeringat.

Hiperhidrosis yang sudah mengganggu aktivitas sehari-hari bisa dikatakan penyakit.

2 dari 2 halaman

Misalnya telapak tangan dan telapak kaki pada pekerja kantoran yang basah sehingga mengganggu ketika menulis.

Apabila tangan dihadapkan ke bawah dan keringat sampai menetes ke ujung jari, maka sudah masuk kategori penyakit.

Hiperhidrosis dibagi menjadi 2 jenis yakni primer dan sekunder.

Baca juga: Inilah yang Harus Dilakukan jika Mengalami Hiperhidrosis

Hiperhidrosis sekunder disebabkan oleh penyakit-penyakit lain, salah satunya bisa karena penyakit jantung, kelenjar gondok ataupun obat-obatan tertentu.

Tetapi kebanyakan orang mengalami hiperhidrosis promer, tanpa ada penyebab lain sebelumnya.

Perlu diketahui bahwa hiperhidrosis sebenarnya penyakit keturunan dan tidak selalu berhubungan dengan penyakit lain.

Jika orangtua mengalami hiperhidrosis, maka bisa diturunkan kepada anak.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video bersama dengan dr. Desidera Husadani, Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin di Rumah Sakit Imanuel Wayhalim.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Desidera Husadani Sp.DVHiperhidrosis
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved