TRIBUNHEALTH.COM - Adakah hal-hal yang perlu diperhatikan pasien sebelum melakukan treatment vagina tightening dan adakah hal yang perlu dihindari?
Dokter kecantikan Dermalogia Gading Serpong, dr. Irmadani Intan menyampaikan tanggapannya melalui tayangan YouTube TribunHealth.com.
"Kalau sebelumnya gak ada pantangan khusus, hanya tidak boleh saat menstruasi. Jadi dijadwalkan dulu, misalkan belum waktunya menstruasi maka bisa dilakukan," ujar dr. Irmadani Intan.
Baca juga: Dokter: Treatment Vagina Tightening Tidak Perlu Dilakukan Anastesi karena Tidak Nyeri Sama Sekali
"Dan setelahnya tidak boleh berhubungan seksual selama 7 sampai 14 hari. Karena itu yang membuat seseorang mempertimbangkan biasanya, gak bisa berhubungan seksual dulu," imbuhnya.
Yang ditakutkan adalah efek yang diharapkan jadi maksimal dalam 1 bulan, akan terhenti dan belum terlalu ngefek sudah "diganggu" ibaratnya dengan hubungan seksual.
"Untuk yang lain-lain itu gak ada masalah apa-apa," pungkasnya.
Konsumsi makanan ataupun aktivitas lainnya pun aman dilakukan meskipun pasca treatment pengencangan vagina.
Baca juga: Ketahui Kondisi Medis Tertentu yang Tidak Disarankan Melakukan Treatment Pengencangan Vagina
Hasil yang maksimal itu kan juga ditentukan dari pasien itu sendiri.
Misalkan dalam satu kali treatment pasien sudah merasa cukup, ya sudah cukup.
Biasanya di bulan pertama pasien akan merasakan efek 'Oh efeknya seperti ini' nanti bisa diulang kembali untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi 1 bulan kemudian.
Jadi satu bulan sekali boleh dilakukan treatment pengencangan vagina atau vagina tightening.
Efek dari vagina tightening sudah bisa dirasakan setelah dilakukan treatment.
Baca juga: dr. Irmadani Intan Jelaskan Prosedur Awal Vagina Tightening Hingga Mendapatkan hasil yang Optimal
Sebelum dilakukan treatment, terdapat beberapa hal yang dilakukan, seperti :
- Konsultasi
- Pengukuran tekanan otot vagina
- Dilakukan treatment
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Irmadani Intan Pratiwi. seorang dokter kecantikan Dermalogia Gading Serpong.
(TribunHealth.com/PP)