TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit pneumonia bisa terjadi karena adanya infeksi yang menyerang sistem pernafasan.
Akibatnya paru-paru mengalami gangguan dan membuat penderitanya dianjurkan melakukan perawatan khusus baik di rumah maupun di rumah sakit.
Penyakit pneumonia bisa menular dari orang sakit pada orang yang sehat.
Baca juga: Berbagai Komplikasi Pneumonia yang Bisa Terjadi, Radang Selaput Dada hingga Keracunan Darah
Serupa dengan Covid-19, untuk meminimalisir penularannya maka masyarakat diimbau untuk melakukan vaksinasi pneumonia.
Dikatakan oleh dr. Andreas Infianto MM Sp.P (K), FISR, vaksin ini sudah banyak diedarkan di masyarakat dan tidak begitu mahal.
Untuk menjaga kondisi kesehatan, klik disini

Vaksin ini sudah disediakan di beberapa rumah sakit dan tempat praktek dokter dan akan diberikan secara berkala setiap 2 atau 3 tahun sekali menyesuaikan aktivitas dari pasien tersebut.
Vaksin ini digunakan terhadap bakteri streptococcus pneumoniae.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, vaksin ini sangat dianjurkan bagi para lanjut usia dan masyarakat yang hendak naik haji.
Baca juga: Dahak Berbau Amis? Waspada, Dokter Sebut Indikasi Penyakit pada Paru-paru
"Jadi pemerintah juga menyediakan dari departemen kesehatan atau dinas kesehatan bagi saudara kita calon jemaah haji yang akan berangkat untuk vaksin pneumonia," ucap Andreas.
Hindari Rokok Guna Cegah Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit serius yang menyerang paru dan harus diwaspadai.

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Untuk itu, agar terhindar dari kondisi pneumonia, setiap masyarakat diimbau untuk menjalani pola hidup sehat. Yakni dengan makan-makanan yang bergizi seimbang.
"Saya akan bilang harus hidup sehat dan tidak merokok agar terhindar dari pneumonia," ujar Andreas.
Baca juga: Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Sebut Kondisi Obesitas Mempersulit Tata Laksana Penyakit Asma
Tak sebatas pada perokok aktif, sebaiknya juga hindari menjadi perokok pasif.
Karena dampak dari merokok ini bisa menurunkan sistem imun dan pertahanan tubuh di hidung dan saluran napas.
Sehingga tidak heran, jika kerap ditemui para perokok kerap batuk dan mengeluarkan lendir.
"Kalau batuk terus tentunya akan mudah terkena pneumonia dibanding orang yang tidak merokok," kata Andreas
Penyebab Pneumonia

Pneumonia merupakan penyakit yang menyerang paru-paru dan harus segera ditangani.
Masalah kesehatan satu ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor penyebab.
Bila pada umumnya masyarakat mengenal pneumonia disebabkan oleh berbagai macam infeksi, namun sebenarnya penyakit ini dapat dicetuskan karena lingkungan atau masyarakat.
Baca juga: Tak Hanya Masalah Gigi dan Gusi, Bau Mulut Bisa Jadi Tanda Infeksi pada Paru-paru
Pneumonia yang didapat dari masyarakat, dinamakan dengan community acquired pneumonia.
Selain itu pneumonia juga bisa disebabkan dari rumah sakit yang disebut dengan hospital acquired pneumonia.
Bahkan pneumonia bisa juga didapat karena penderita mengalami stroke.
"Orang yang stroke tidak bisa batuk karena lumpuh, jadi dahaknya ngumpul di tenggorokan kemudian terjaid pneumonia," ucap Andreas.
Pneumonia karena Infeksi
Andreas menyebut ada banyak penyebab pneumonia yang disebabkan oleh infeksi, antara lain:

- Infeksi jamur
- Infeksi bakteri
- Infeksi virus
- dan organisme yang lain.
Baca juga: Kenali Derajat Persebaran Infeksi Bakteri pada Organ Intim yang Harus Diwaspadai, Simak Kata Dokter
"Jadi intinya pneumonia adalah infeksi paru akut yang disebabkan oleh banyak faktor," ungkap Andreas.
Lebih lanjut, beragam jenis infeksi di atas bisa muncul mengenai paru-paru diakibatkan oleh inhalasi atau droplet.
Misalnya ada orang yang batuk berada di samping kita dan tidak tersadar diri kita tertular dari dahak yang dikeluarkan dari batuk tersebut.

Mikroorganisme yang ditularkan ini akan membuat paru-paru terinfeksi.
Biasanya lama infeksi baru berlangsung yakni selang 3 hari pasca kontak.
Kondisi ini, kata Andreas, menyerupai proses penularan Covid-19.
Baca juga: Disiplin Pakai Masker Tak Hanya Menghindarkan dari Penularan Covid-19, Namun Juga dari Virus Lainnya
"Ya sama seperti Covid-19 lah ibaratnya, jadi harus ada penyebarannya atau infeksinya," ujar Andreas.
Dalam penanganannya, penderita pneumonia tidak selalu harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Penjelasan dr Andreas Infianto MM SpP (K), FISR ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung Official.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)