Breaking News:

Data Menunjukkan Bahwa Penyakit Ginjal Kronis Mulai Diderita oleh Orang dengan Usia Produktif

Menurut Direktur P2PTM, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan kejadian penyakit ginjal kronis.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.kompas.com
ilustrasi penyakit ginjal kronis, begini pemaparan Direktur P2PTM, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes 

TRIBUNHEALTH.COM - Terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan kejadian penyakit ginjal kronis.

Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Obesitas pada dewasa

2. Obesitas sentral

3. Merokok

4. Aktivitas fisik kurang

Baca juga: Banyak Faktor yang Menentukan Lamanya Hasil Filler, Ini Kata dr. Olivia Julita M. Biomed

ilustrasi seseorang obesitas yang kurang melakukan aktivitas fisik, Direktur P2PTM, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes sebut meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis
ilustrasi seseorang obesitas yang kurang melakukan aktivitas fisik, Direktur P2PTM, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes sebut meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis (kids.grid.id)

Baca juga: Penyakit Ginjal Kronis adalah Salah Satu Penyakit Tidak Menular yang Bisa Menyebabkan Kematian

5. Kurang makan sayur dan buah

Dari tahun ke tahun, keseluruhan faktor risiko tersebut mengalami peningkatan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur P2PTM, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI edisi 07 Maret 2023.

"Begitu juga kalau kita melihat perokok pada remaja, ini juga kalau kita lihat dari hasil SIRKESNAS tahun 2016 kemudian RKD tahun 2018 itu juga terjadi peningkatan perokok pada remaja," ucap Direktur P2PTM, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes.

2 dari 3 halaman

Hal ini memicu tren kenaikan penyakit tidak menular dikemudian hari.

Apabila melihat prevalensi (Permil) penyakit ginjal kronis pada usia lebih sama dengan 15 tahun berdasarkan diagnosis dokter pada tahun 2018 terdapat sekitar 3,8 persen atau 739.208 jiwa.

Baca juga: Panu di Beberapa Titik pada Wajah Mengganggu Penampilan, dr. Tata: Jangan Mendiagnosis Sendiri

Ilustrasi pasien yang terjangkit ginjal kronis, begini pemaparan Direktur P2PTM, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes
Ilustrasi pasien yang terjangkit ginjal kronis, begini pemaparan Direktur P2PTM, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes (lifestyle.kompas.com)

Baca juga: Apakah Riwayat Kehamilan di Luar Kandungan Bisa Menyebabkan Mandul? Dokter Menanggapi

Sebenarnya pada tahun 2013 cukup 2 persen, sehingga cukup meningkat kenaikannya.

"Ini terutama provinsi tertinggi ada di Kalimantan Utara. kemudian yang kedua ada Maluku Utara, kemudian Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulteng, NTB, Aceh, Jabar, dan Maluku. Kemudian diikuti dengan Bali dan DIY," jelas Direktur P2PTM, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes.

"Jadi ini yang menyumbang prevalensi penyakit ginjal tertinggi di Indonesia. Yang terendah ada di Sulbar, Banten, Riau, Sumsel, Babel. Ini berdasarkan provinsi terjadinya penyakit ginjal kronis," pungkas Direktur P2PTM, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes.

Apabila menilik klasifikasi prevalensi penyakit ginjal kronis berdasarkan diagnosa dokter, usia penderita tertinggi ada pada usia 65-74 tahun.

Selanjutnya tertinggi kedua dialami oleh usia lebih dari 75 tahun.

Kemudian yang tertinggi ketiga diderita oleh usia 55-64 tahun.

Diketahui apabila saat ini Indonesia menghadapi bonus demografi.

Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati: Membersihkan Karang Gigi Wajib bagi Segala Usia

ilustrasi penderita ginjal kronis, begini keterangan Direktur P2PTM, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes
ilustrasi penderita ginjal kronis, begini keterangan Direktur P2PTM, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes (freepik.com)

Baca juga: Kehamilan Ektopik Bisa Menyebabkan Tuba Fallopi Rusak hingga Terjadi Penurunan Kesuburan

"Kalau melihat data pada umur 35 sudah mulai banyak atau sudah hampir sama seperti prevalensi secara umum 3,31. Nah ini sudah menampakkan bahwa justru pada orang-orang dengan usia produktif terjadi penyakit ginjal ini. Itu yang harus kita waspadai," lanjut Direktur P2PTM, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes.

3 dari 3 halaman

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca juga: Guna Mendapatkan Tampilan Wajah Glass Skin Dapat Gunakan Skincare Routine, Berikut Tahapannya

Penjelasan Direktur P2PTM, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI edisi 07 Maret 2023.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPenyakit Ginjal KronisobesitasDr. Eva Susanti Operasi Bariatrik
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved