Breaking News:

Berbagai Jenis Bentuk Tubuh yang Dipengaruhi oleh Massa Otot dan Lemak, Pahami dari Ahli Gizi

Ahli Gizi Carrisa Wityadarda, M.Kes menjelaskan berbagai macam bentuk tubuh yang harus dipahami.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik.com
Ilustrasi seseorang dengan bentuk tubuh ectomorph 

TRIBUNHEALTH.COM - Ahli Gizi Carrisa Wityadarda, M.Kes menjelaskan berbagai macam bentuk tubuh yang harus dipahami.

Sering kali masyarakat mengidentifikasi tubuh gemuk atau kurus hanya dari tampilan fisik saja.

Padahal sebenarnya, tahukah Anda bahwa tubuh gemuk atau kurus belum tentu menjadi indikator idealnya berat badan seseorang.

Baca juga: Kenali Berbagai Fungsi Daun Kelor untuk Kesehatan, Mulai Cegah Penyakit hingga Atasi Kekurangan Gizi

Karena bisa jadi, tubuh yang tampilannya tampak gemuk sebenarnya memiliki berat badan yang ideal.

Untuk menjaga kesehatan tubuh, klik disini

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video, ada sejumlah klasifikasi untuk mengidentifikasi bentuk badan, adalah:

1. Tipe Endomorph

Ilustrasi bentuk tubuh endomorph
Ilustrasi bentuk tubuh endomorph (Pixabay)

Tubuh yang memiliki banyak lemak dan terlihat berisi.

Tipe tubuh seperti ini mudah untuk menambah berat badan.

2. Tipe Mesomorph

2 dari 4 halaman

Adalah tipe tubuh yang cenderung atletik (berotot) dan sangat mudah membakar lemak.

Baca juga: dr. Sindy Atmadja Sp.A : Gejala Campak Selalu Muncul pada Area Tubuh Bagian Tengah

3. Tipe Ectomorph

Sedangkan Ectomorph adalah kebalikan dari tipe tubuh endomorph.

Yakni tubuh tidak memiliki banyak lemak dan memiliki rangka yang kecil (ringan).

Ilustrasi tubuh tipe ectomorph
Ilustrasi tubuh tipe ectomorph (Pixabay)

Sering kali orang menyebutnya sebagai tubuh yang kurus, padahal belum tentu. Bisa jadi massa ototnya banyak.

Waspada Obesitas

Obesitas diidentifikasikan sebagai kondisi berat badan berlebih.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa obesitas bisa memicu datangnya segala penyakit.

Sejumlah penyakit tersebut antara lain:

Baca juga: Obesitas, Disebabkan karena Konsumsi Karbohidrat Berlebihan? Ini Kata Ahli Gizi Carrisa Wityadarda

- Diabetes

3 dari 4 halaman

- Kanker

- Stroke

- Jantung

ilustrasi seseorang yang mengalami masalah pada jantung
ilustrasi seseorang yang mengalami masalah pada jantung (health.kompas.com)

- dan penyakit lainnya.

Untuk itu kondisi berat badan berlebih tak bisa dibiarkan karena menunjukkan lemak yang berlebih menumpuk pada tubuh hingga memicu inflamasi.

"Semakin banyak jumlah lemak di tubuh kita, semakin tinggi juga reaksi inflamasi (peradangan)," kata Carrisa.

Baca juga: Kekurangan Zat Gizi Tertentu Selama Kehamilan Diyakini Berisiko Melahirkan Anak dengan Bibir Sumbing

Karena banyaknya peradangan, otomatis sel-sel tubuh mudah rusak akhirnya rentan memicu penyakit.

Misalnya dengan kondisi obesitas kadar gula darah tinggi (LDL tinggi) dan tidak pernah olahraga (HDL rendah), akhirnya lipo protein tinggi kemudian memicu rusaknya pembuluh darah dan terjadilah stroke.

Atur Pola Makan

Untuk itu dalam mengonsumsi makanan sehari-hari, sebaiknya untuk memahami kebutuhan tubuh.

4 dari 4 halaman

Kebutuhan ini harus diurai dengan sejumlah porsi yang cukup, yaitu:

ilustrasi pola makan gizi seimbang
ilustrasi pola makan gizi seimbang (kompas.com)

- Kebutuhan kalori

- Kebutuhan lemak

- Kebutuhan protein

Baca juga: 4 Sayur Berikut Mengandung Protein, Mulai dari Sawi hingga Kembang Kol

- Kebutuhan cairan

- dan kebutuhan mineral.

Jika sudah diketahui, maka perlu dilakukan pembagian agar seimbang.

Dengan demikian, dapat disesuaikan dengan kebiasaan sehari-hari.

ilustrasi pola makan sehat
ilustrasi pola makan sehat (freepik.com)

"Misalnya sebelum konsultasi senang nasi goreng setiap pagi, setelah konsultasi akan dikasi tahu kandungan kalori pada nasi dengan takaran 100 gram adalah 175 kalori, minyak."

"Untuk menghambat kalori yang berlebihan itu kita kasih sayur dan tambahkan lauk yang jangan digoreng," terang Carrisa.

Pembagian porsi makan di atas perlu disesuaikan dengan prinsip "Isi Piringku".

Yakni:

Baca juga: Konsumsi Makanan Berserat Berguna Melatih Pengunyahan Agar Perkembangan Rahang Mengalami Ekspansi

- Setengah terisi serat

- Seperempat karbohidrat kompleks

- dan seperempatnya protein.

Penjelasan Ahli Gizi Carrisa Wityadarda,M.Kes ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.combentuk tubuhlemakCarissa Wityadarda
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved