TRIBUNHEALTH.COM - Penggunaan obat kumur sering dianjurkan sebagai salah satu langkah dalam membersihkan rongga mulut.
Walau begitu, tak selamanya penggunaan obat kumur ideal bagi semua orang. Terutama bagi penderita diabetes.
Pasalnya penderita diabetes biasanya akan mengeluarkan aroma keton yang akhirnya membuat pasien berinisiatif untuk menggunakan obat kumur agar aroma tersebut hilang.
Baca juga: Waspada, Gigi yang Infeksi dan Tidak Dirawat Ternyata bisa Menyebabkan Masalah
Bahkan bagi sejumlah pasien, memanfaatkan permen untuk menghilangkan aroma tersebut.
Padahal lebih baik konsumsi air putih dibanding dengan menggunakan obat kumur.
Untuk menjaga kesehatan rongga mulut, klik disini
"Lebih baik pakai air putih saja dibanding pakai obat kumur," ungkap drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati, dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.

Karena apabila obat kumur yang digunakan memiliki kandungan tidak ideal, dikhawatirkan semakin memperparah kondisi serostomia atau mulut kering pada pasien. Bahkan bisa memicu sariawan atau jamur mulut.
Ciri Masalah Rongga Mulut karena Diabetes
Penyakit diabetes melitus adalah penyakit serius yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja dan berisiko menimbulkan efek samping pada tubuh termasuk rongga mulut.
Baca juga: Saat Menjalankan Diet Rumah Sakit, Frekuensi Makan Pasien Diabetes Bisa Sampai 6 Kali, Ini Alasannya
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews, untuk mengenali ciri-cirinya, berikut sejumlah hal yang perlu diperhatikan menurut Anastasia:
- Oral hgyine relatif tidak baik
- Karang gigi banyak

- Gigi goyah
- Peradangan di sejumlah tempat
- Jamur di rongga mulut
Baca juga: Mengapa Seseorang Disarankan Menggunakan Gigi Palsu? Berikut Penjelasan Dokter
- Bau mulut dengan aroma khas.
Jika mengalami sejumlah tanda di atas disertai keluhan diabetes melitus yang lain maka segera lakukan pemeriksaan.
Hubungan Penyakit Diabetes dengan Rongga Mulut
Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang cukup berisiko bagi siapa saja.
Diabetes melitus terdiri dari berbagai macam, yakni tipe 1 yang terjadi karena kondisi autoimun dan tipe 2 terjadi akibat gaya hidup.

Jenis diabetes tipe 2 menduduki persentase terbesar yang dialami masyarakat.
Kemudian tipe lain tidak diketahui penyebabnya, salah satunya kejadian kerusakan pankres.
Lalu yang keempat adalah diabetes yang terdeteksi pada ibu yang sedang mengandung.
Baca juga: Rupanya Inilah Faktor yang Memperparah Gangguan Sendi Rahang, Begini Ulasan drg. Ardiansyah
Meskipun sifatnya sementara tetapi bisa megindikasikan dikemudian hari bsia terkena diabetes melitus.
"Yang terjadi pada diabetes melitus adalah produk insulin tidak sesuai dengan idealnya akibat gangguan terkait lalu memicu glukosa beredar banyak di peredaran darah."
"Akhirnya memicu berbagai penyakit dan kondisi kesehatan gigi dan mulut," jelas Anastasia.
Ketika seseorang sudah terdiagnosis mengalami diabetes melitus maka secara seluler yang terjadi adalah kondisi glukosa bisa menghasilkan AGE yang memicu kejadian perlekatan glukosa dengan protein maupun lemak.

Terkait dengan kesehatan gigi dan mulut, terdapat jaringan pendukung yang terhubung dengan kondisi periodonsium yang banyak mengandung protein.
Seorang pasien diabetes melitus memiliki daya pertahanan tubuh akan menurun ditambah peningkatan sitokin (setara seluler) akan memicu radang tak berkesudahan pada area rongga mulut.
Adapun sejumlah tanda alami penyakit diabetes melitus antara lain:
Baca juga: Kenapa ya Dok, Kondisi Gigi Sehat Namun Tetap Dapat Peringatan dari Dokter?
- Kurus mendadak
- Keinginan untuk makan bertambah namun tidak gemuk
- Sering buang air kecil saat malam hari
- Badan mudah lemas
- Luka sulit sembuh.
Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)