TRIBUNHEALTH.COM - Saat ini banyak ditemui anak-anak susah makan, terutama di bawah usia 10 tahun.
Anak-anak cenderung menyukai makanan yang manis-manis dan menghindari sayur juga buah-buahan.
Bagaimana cara menyiasati anak yang susah makan?
R. Radyan Yaminar menyampaikan, dalam mengatasi anak yang susah makan tentu saja harus ditanyakan pada orangtua bagaimana caranya saat memberikan makanan.
Memberikan makanan pada anak yang berusia di atas 6 bulan atau saat MPASI, bagaimana suasana yang diberikan oleh orangtua.
Dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan anak dengan klik link berikut.

Baca juga: Pahami Faktor Penyebab Anak Susah Makan yang Disampaikan Prof. Dr. dr. Harsono Salimo Sp.A(K)
Apabila anak diberikan suasana makan yang tidak menyenangkan, akhirnya anak merasa malas untuk makan.
Di dalam pikiran anak makan itu tidak mneyenangkan dan dipaksa.
Apalagi saat anak tidak makan seringkali orangtua marah dan emmaksa anak untuk makan.
Akhirnya anak merasa bahwa makan adalah sebuah hukuman atau sebuah paksaan.
Maka dari itu, untuk anak disarankan harus fokus pada makanan dan tidak boleh fokus pada lainnya.
Sebaiknya anak makan bersama orang tua, duduk di meja makan bersama.\
Baca juga: Banyaknya Penyebab Stunting yang Perlu Diketahui, Simak Penuturan Ahli Gizi
R. Radyan Yaminar menyampaikan bahwa hal ini menjadi tugas orangtua dan sebagai orangtua harus mencontohkan.
Misal isi makanan harus lengkap bergizi seimbang yakni adanya karbohidrat, protein, dan sayuran.
Orangtua disarankan untuk menemani saat anak sedang makan.
Ketika anak sudah besar, maka akan terbiasa dan tidak sulit makan karena suasana menjadi menyenangkan.
Kenapa anak lebih suka mengonsumsi makanan manis atau terlalu asin?
R. Radyan Yaminar juga mengatakan bahwa hal ini tergantung dari makanan yang biasa diberikan sejak kecil.
Baca juga: Orang Tua Perlu Tahu Beragam Penyebab Anak Susah Makan Menurut Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K)
Pada MPASI pertama sebelum satu tahun memang tidak dianjurkan untuk menambah garam atau gula pada menu MPASI.
Apabila anak sudah terbiasa mengonsumsi makanan yang ditambah gula ataupun garam, akhirnya ketika dewasa merasa bahwa makanan tersbeut bukanlah rasa yang diinginkan.
Akhirnya anak cenderung menginginkan makanan yang manis dan asin karena sudah terbiasa sejak kecil.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan R. Radyan Yaminar, S. Gz. Seorang ahli gizi Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)