Breaking News:

Jika Anak Sudah Imunisasi Campak, Sampai Manakah Gejala yang Dialami?

Campak bukanlah penyakit yang bisa disepelekan. Sebagai orangtua perlu memahami bagaimana gejala dari campak yang kerap tidak disadari.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
tribun.com
ilustrasi seorang anak yang mengalami campak 

TRIBUNHEALTH.COM - Sudah tidak asing kita mengetahui pada usia-anak-anak diwajibkan untuk melakukan imunisasi campak.

Jika anak sudah diimunisasi campak, sampai manakah batasan gejala yang dialami?

dr. Sindy menyampaikan, apabila anak sudah diimunisasi biasanya gejala yang dialami sangat ringan dan tidak klasik.

Apabila sudah melakukan imunisasi, bisa saja tidak mengalami gejala demam.

Jika pun mengalami demam, suhunya hanya 37,5 ataupun 38 derajat celcius dan tidak mengalami demam tinggi.

  • Dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan anak dengan klik link berikut. 
ilustrasi seorang anak yang mengalami campak
ilustrasi seorang anak yang mengalami campak (tribun.com)

Baca juga: Campak dan Rubella Merupakan Penyakit yang Mirip tetapi Berbeda

Ruam yang dialami pun tidak banyak, bahkan anak tidak selemas pada campak klasik.

Pada anak yang sudah melakukan imunisasi, biasanya jarang sekali terjadi komplikasi atau penyebaran ke paru bahkan ke otak.

Maka dari itu sangat penting sekali dilakukan imunisasi campak .

Karena pengaruh terhadap gejala yang dialami tergolong sangat jauh.

Kesadaran untuk melakukan imunisasi campak memang sangat penting sekali.

2 dari 3 halaman

Namun dikarenakan pandemi, tidak semua anak bisa mendapatkan semua vaksinnya.

Baca juga: Meskipun Menular, dr. Hari Sebut Jika Sudah Melakukan Vaksinasi Campak Tidak Akan Terjadi Keparahan

Khusus untuk campak Jerman sangat penting sekali dilakukan vaksin.

Gejala awal dari campak tidak bisa dibedakan.

Sering kali gejala tersebut dianggap infeksi saluran pernapasan.

Pada hari ke 3 atau ke 4 muncullah ruam-ruam yang memang tidak disadari orang tua yang terletak di belakang telinga.

Biasanya pada bayi terlihat merah-merah digaris belakang telinga, sedangkan pada anak yang sudah memiliki rambut panjang sering kali ruam di belakang telinga tidak terlihat.

Ruam-ruam di belakang telinga bisa menyebar ke daerah leher, wajah, tubuh dan tangan.

Baca juga: Waspada Komplikasi Campak, Kenali Gejalanya Mulai dari Demam hingga Muncul Bintik Kemerahan di Kulit

dr. Sindy menyampaikan, demam pada campak biasanya berlanjut .

Kita lihat dari demamnya yang berlanjut, setelah keluar ruam masih mengalami demam, bahkan bisa mengalami demam tinggi.

Demam yang dialami anak bisa sampai 39 derajat bahkan mencapai 40 derajat.

3 dari 3 halaman

Demam yang dialami anak bisa semakin tinggi dan bisa juga naik turun.

Anak akan mengalami gejala batuk pilek kemudian muncul ruam pada hari ke 3 atau ke 4, terutama pada area belakang telinga dan kemudian menyebar ke seluruh wajah.

Perlu diketahui bahwa demam akan berlanjut sekitar 5 sampai 7 hari.

Baca juga: Memiliki Gejala yang Lebih Ringan dari Campak Biasa, dr. Sindy Atmadja Paparkan Gejala Campak Jerman

Semakin lama anak akan semakin lemas, ruam bertambah banyak, mengalami pneumonia, bahkan bisa mengalami penurunan kesadaran apabila sampai ke otak.

Hanya saja jarang sekali terjadi campak berat pada anak-anak yang sudah diimunisasi.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Cirebon bersama dengan dr. Sindy Atmadja,. M.Ked(Ped), Sp.A. Seorang dokter spesialis anak.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comcampakdr. Sindy AtmadjaimunisasiDemam
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved