lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Kunjungan ibu hamil sangat penting dilakukan.
Dari ketika seorang wanita mengetahui jika dirinya hamil atau memiliki gejala-gejala kehamilan maka harus segera memeriksakan dirinya ke petugas kesehatan yang terlatih.
Diantaranya yaitu bidan yang bisa ditemui di puskesmas maupun ke klinik, hal ini disebut dengan kunjungan ibu hamil.
Kunjungan ini sangat penting karena pada saat kunjungan pertama, banyak sekali pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan.
"Banyak sekali pemeriksaan yang harus dilakukan, salah satunya adalah pemeriksaan gizi," kata Unicef, Nike Frans.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Begini Perbedaan Campak dengan Rubella yang Disampaikan oleh dr. Sindy Atmadja
Pernyataan ini disampaikan oleh Unicef, Nike Frans yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat edisi 30 Januari 2023.
Baca juga: Praktisi Anti-Aging dan Kecantikan Ungkap Beragam Treatment Kecantikan untuk Mengatasi Kerutan Wajah
Akan tetapi ada pula pemeriksaan tekanan darah karena tekanan darah yang tinggi pada ibu hamil juga berisiko tinggi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Salah satunya adalah risiko kematian ibu hamil.
Terdapat berbagai pemeriksaan dan tes yang perlu dilakukan di pemeriksaan pertama dan di pemeriksaan-pemeriksaan selanjutnya.
Saat ini pemerintah Indonesia mewajibkan 6 kali kunjungan selama kehamilan.
Pasalnya sebelumnya hanya 4 kali kunjungan yang diwajibkan oleh pemerintah.
Namun saat ini 6 kali kunjungan dengan rincian 2 kali di trimester pertama atau 3 bulan pertama, 1 kali di trimester kedua, dan 3 kali di trimester ketiga.
Baca juga: 7 Tanda Awal Penyakit Menular Seksual pada Wanita, Mulai dari Gatal hingga Luka di Area Genital
Baca juga: dr. Lia Ratna Adi Imbau untuk Waspada jika BAB Berwarna Hitam yang Menandakan Adanya Pendarahan
"Jadi 6 kali kunjungan kita sebut 6K, K1 sampai K6. Jadi sudah ada standarnya apa yang harus dilakukan pada setiap kunjungan dan itu memang hanya bisa dilakukan di tenaga kesehatan terlatih," terang Unicef, Nike Frans.
"Bukan di dukun ya mohon maaf, karena mungkin masih ada praktik-praktik seperti itu di bawa ke dukun dulu baru diperiksa baru kalau sudah parah ke puskesmas," tambah Unicef, Nike Frans.
"Nah ini berbahaya praktik-praktik seperti ini, karena di puskesmas ataupun di klinik maupun di rumah sakit sudah tersedia alat-alat lengkap yang bisa mendeteksi gejala awal kalau ada sesuatu yang berbahaya bisa segera ditemukan. Nah itu penting sekali," tutur Unicef, Nike Frans.
Perlu diingat bahwa ibu hamil merupakan kelompok rentan sehingga harus dekat dengan tenaga kesehatan.
Baca juga: Rokok bisa Menjadi Penyebab Ejakulasi Dini? Simak Pemaparan dr. Dandy Tanuwidjaja Sp.U
Baca juga: Cacar Air bisa Sembuh dalam Kurun Waktu Berapa Lama? Ini Penjelasan Dokter
"Tadi itu minimal ya 6 kali. Kalau mau lebih misalnya setiap bulan sekali boleh sekali, boleh dilakukan lebih," sambung Unicef, Nike Frans.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi produk susu ibu hamil yang baik dikonsumsi.
Baca juga: Jangan Khawatir, Ejakulasi Dini bisa Disembuhkan, Terdapat 3 Kunci Penyembuhannya
Penjelasan Unicef, Nike Frans dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat edisi 30 Januari 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.
