TRIBUNHEALTH.COM - Ejakulasi dini merupakan masalah seksual pada pria.
Masalah ini tentunya sudah tidak asing lagi, dan banyak pria merasa kurang percaya diri akibat ejakulasi dini.
Terdapat dua teknik behavior terapi yang populer untuk mengatasi ejakulasi dini, yaitu :
- Pause and squeeze technique
Pada teknik ini sangat membutuhkan kerja sama antar pasien dan pasangan.
Dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan Anda dengan klik link berikut.

Baca juga: Secara Medis Terdapat 3 Golongan Pengobatan Ejakulasi Dini, Ini Penuturan dr. Dandy Tanuwidjaja Sp.U
Di teknik ini, penetrasi dilakukan biasa seperti foreplay dan kemudian penetrasi.
Setelah pria merasakan adanya rangsangan yang kuat, maka langsung dikeluarkan.
Setelah penetrasi dikeluarkan, kemudian dilakukan squeeze atau ditekan pada bagian tertentu di penis.
Penekanan tersebut boleh dilakukan oleh pasien ataupun pasangan.
dr. Dandy menyampaikan, penekanan tersebut harus kuat sampai sensasi akan ejakulasi hilang.
Setelah sensasi ejakulasi sudah hilang, maka hubungan seksual bisa dilanjutkan.
Baca juga: Komunikasi dan Support Pasangan Sangat Diperlukan bagi Pria yang Mengalami Ejakulasi Dini
Teknik tersebut bisa diulangi tergantung dari komunikasi dengan pasangan.
Perlu ditekankan bahwa komunikasi dan pengertian sangat penting bagi pasangan.
Jika pasangan tidak bisa mengerti karena sering "putus nyambung" atau kurang ideal saat berhubungan seksual, maka metode ini kurang cocok untuk pasangan.
Diharapkan setelah mahir dengan teknik ini, sang pria secara tidak sadar akan membentuk kontrol yang baik terhadap ejakulasi.
Proses terapi ini berbeda-beda tergantung life long, jenis.
dr. Dandy mengatakan, pada life long biasanya akan lebih lama karena bawaan dari awal sudah mengalami ejakulasi dini.
Baca juga: Segera ke Dokter Jika Ejakulasi Dini Sudah Menyebabkan Gangguan Psikis
- Teknik stop and start
Teknik ini mirip dengan teknik pause and squeeze.
Tetapi pada teknik stop and start tidak perlu ditekan.
Cukup dengan stop saja sampai keinginan ejakulasi hilang, kemudian bisa dilanjutkan.
Bukan berarti seterusnya harus seperti ini, tetapi hanya tahap awal pada masa penyembuhan saja.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Cirebon bersama dengan dr. Dandy Tanuwidjaja, Sp.U. Seorang dokter spesialis urologi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)