Breaking News:

Insomnia Saling Terkait dengan Kondisi Mental Seperti Kecemasan dan Depresi

Insomnia dapat menyebabkan kecemasan dan depresi, serta begitu juga sebaliknya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik.com
ilustrasi gangguan tidur atau insomnia 

TRIBUNHEALTH.COM - Situs medis Healthline mengaitkan insomnia dengan masalah mental seperti kecemasan dan depresi.

Healthline menyebut kecemasan dapat menyebabkan insomnia, dan insomnia dapat menyebabkan kecemasan.

Kecemasan jangka pendek berkembang ketika seseorang sering khawatir tentang masalah spesifik yang sama, seperti pekerjaan atau hubungan pribadi.

Kecemasan jangka pendek biasanya hilang setelah masalah teratasi.

Tidur juga harus kembali normal ketika masalah teratasi.

Orang juga dapat didiagnosis dengan gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan umum (GAD) atau gangguan panik.

Jadwal Tidur Teratur Bisa Cegah Insomnia, Lakukan Juga Tips Berikut Ini
Jadwal Tidur Teratur Bisa Cegah Insomnia, Lakukan Juga Tips Berikut Ini (Pexels)

Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai tingkat insomnia.

Penyebab gangguan kecemasan tidak sepenuhnya dipahami.

Perawatan biasanya jangka panjang dan mencakup kombinasi terapi dan obat-obatan.

Gaya hidup dan praktik perilaku yang sama yang direkomendasikan untuk bentuk insomnia lain, dapat membantu mengurangi insomnia terkait kecemasan.

2 dari 2 halaman

Misalnya seperti membatasi topik percakapan yang membuat stres di siang hari.

Baca juga: Jika Tak Mau Insomnia, Hindari 4 Makanan Ini Sebelum Tidur: Termasuk Makanan Pedas

Insomnia dan depresi

ilustrasi pasien depresi yang sedang melakukan konsultasi dengan dokter
ilustrasi pasien depresi yang sedang melakukan konsultasi dengan dokter (health.kompas.com)

Menurut sebuah studi awal, insomnia tidak hanya membuat seseorang lebih mungkin mengalami depresi, tetapi depresi juga dapat membuat seseorang lebih mungkin mengalami insomnia.

Sebuah meta-analisis dari 34 penelitian menyimpulkan bahwa kurang tidur - terutama selama masa stres - secara signifikan meningkatkan risiko depresi.

Studi lain menemukan bahwa ketika insomnia berlanjut dan gejala memburuk, subjek mengembangkan risiko depresi yang lebih besar.

Bagi orang lain, gejala depresi mungkin mendahului insomnia.

Baca juga: Makan dalam Porsi Besar sebelum Tidur Berisiko Sebabkan Insomnia

ilustrasi insomnia
ilustrasi insomnia (kompas.com)

Kabar baiknya adalah bahwa perawatan yang sama sering membantu depresi dan insomnia, tidak peduli kondisi mana yang lebih dulu.

Perawatan yang paling umum adalah:

  • obat-obatan
  • terapi
  • perubahan gaya hidup

Perubahan gaya hidup ini dapat mencakup:

  • mengembangkan kebiasaan tidur yang lebih baik
  • berolahraga di siang hari
  • makan makanan seimbang.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.cominsomniakecemasandepresi Tyara Renata
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved