TRIBUNHEALTH.COM - Memasuki era perkembangan zaman, sosial media menjadi sangat berarti.
Penggunaan sosial media yang mudah diakses siapa saja membuat segala hal mudah dilakukan.
Namun sayangnya, dibalik manfaat positif dari sosial media ada dampak yang bisa memberikan pengaruh buruk terutama bagi para remaja. Apa itu?
Baca juga: Ekspetasi dari Lingkungan Terdekat yang Tak Terpenuhi Picu Remaja Mudah Stres, Ini Penjelasannya
Agar dapat menjaga kesehatan tubuh agar bisa selalu tampil prima, klik disini.
Berikut simak penjelasan Adib Setiawan, S.Psi. M.Psi.
Adib merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Ia lahir di Semarang, 22 April 1981.
Kini dirinya telah memiliki sebuah yayasan yang bernama Praktek Psikolog Indonesia.

Yayasan ini juga sebagai tempat dirinya berpraktek selama 9 tahun.
Pada yayasan ini melayani konsultasi dan terapi psikologi kepada masyarakat.
Saat ini yayasan yang Adib dirikan telah tersebar di berbagai wilayah.
Baca juga: Profil Adib Setiawan, Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak di www.praktekpsikolog.com
Seperti: Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Selanjutnya ia berencana akan memperluas Praktek Psikolog Indonesia di wilayah lain secara bertahap.
Tanya:
Mungkinkah sosial media mempengaruhi kesehatan mental para remaja saat ini?

Ara, Solo.
Adib Setiawan, S.Psi. M.Psi. Menjawab:
Kalau menurut saya sangat berpengaruh ya, apalagi di sosial media banyak sekali orang-orang yang menampilkan pencapaian-pencapaian tertentu.
Baca juga: Apakah Sering Melamun dan Berbicara Sendiri Termasuk Tanda Stres? Adib Setiawan, S.Psi Menjawab
Bagi orang-orang tertentu ini akan menjadi tekanan apabila tidak bisa mencapai seperti apa yang telah dicapai orang lain.
Akhirnya akan muncul stres dari dirinya untuk mendapatkan capaian tersebut.

Ditambah lagi jika dirinya menyalahkan keadaan, seperti menyalahkan kondisi orangtua.
Nah ini kan tentu akan semakin membuat stres, bukannya menerima keadaan namun justru menyalahkan keadaan.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Rasa Lapar dan Stress Eating, Berikut Ulasan dr. Diana Suganda Sp.GK
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)