Breaking News:

Hati-hati, Diare adalah Kondisi Berbahaya yang Bisa Menyebabkan Kerusakan Otak hingga Kematian

Menurut Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) diare pada balita bisa disebabkan infeksi virus, bakteri maupun parasit.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
wartakota.tribunnews.com
Ilustrasi anak mengalami diare, begini penjelasan Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) 

TRIBUNHEALTH.COM - Orang tua mana yang tidak khawatir ketika anaknya mengalami diare?

Setiap orang tua wajar jika khawatir ketika anaknya mengalami kondisi ini.

Pasalnya diare merupakan suatu kondisi yang cukup berbahaya.

Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) menuturkan jika terkadang ini merupakan suatu kondisi musiman atau wabah.

"Seperti minggu-minggu ini sedang wabah-wabahnya diare," kata Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

"Banyak sekali pasien-pasien yang terpapar dengan diare," sambung Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

Baca juga: Kebiasaan Mengunyah Es Batu Apakah Memicu Gigi Sensitif? Ini Penjelasan Dr. drg. Munawir H. Usman

Ilustrasi gejala diare pada anak, simak pemaparan Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K)
Ilustrasi gejala diare pada anak, simak pemaparan Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) (health.kompas.com)

Baca juga: Kebutuhan Karbohidrat Tiap Orang Berbeda, Lengkapi dengan Serat & Protein untuk Asupan Harian

"Di klinik saya mungkin hampir 100 persen pasiennya diare semua, mulai dari balita sampai anak-anak sampai yang anak-anak SD, hampir semuanya diare," jelas Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

"Jadi ini selain wabah Covid-19 juga wabah diare," lanjut Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 02 April 2022.

Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) menegaskan jika diare adalah kondisi yang berbahaya karena merupakan penyebab kematian anak-anak di seluruh dunia yang mana biasanya bisa menempati urutan nomor 1 atau nomor 2.

2 dari 4 halaman

Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) menambahkan jika kasus ini terkadang bergantian dengan kasus pneumonia.

"Kadang-kadang diarenya nomer 1, kadang-kadang pneumonia yang nomor 1,"tutur Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

"Kalau pneumonia nomor 1, diarenya nomor 2 begitu," tambah Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

Kondisi ini harus segera di tangani dengan penanganan yang tepat.

Baca juga: Cegah Komplikasi, Dokter Imbau Segera Konsultasi Dokter jika Curiga Alami Keputihan Tidak Normal

Ilustrasi diare pada anak, begini penuturan Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K)
Ilustrasi diare pada anak, begini penuturan Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) (Tribunnews.com)

Baca juga: Dokter: Meski Tidak Ada Keluhan Jantung, Wajib Lakukan Pemeriksaan demi Pencegahan

Penyebab diare

Pasalnya sebagian besar diare yang terjadi pada balita disebabkan oleh infeksi virus.

Namun juga tidak menutup kemungkinan jika bisa disebabkan oleh bakteri dan parasit.

Secara umum, kondisi yang menjadi pemicu utama diare pada anak akibat infeksi ialah kebersihan dan sanitasi lingkungan yang buruk.

Kendati demikian, selain disebabkan infeksi, diare yang terjadi pada anak juga bisa disebabkan oleh alergi, keracunan makanan, gangguan penyerapan makanan, serta efek samping dari obat.

Keluhan diare

3 dari 4 halaman

Keluhan yang terjadi saat mengalami diare biasanya disertai perut kembung, muntah, mual, lemas, nyeri perut, dan demam.

Orang tua perlu tahu jika saat anaknya mengalami diare, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit dengan sangat cepat.

Kondisi ini dikarenakan saluran cerna sulit menyerap cairan dan elektrolit.

Faktanya, diare yang tidak segera ditangani dengan tepat menyebabkan anak mengalami dehidrasi.

Jika dibandingkan orang dewasa, anak lebih rentan mengalami dehidrasi.

Baca juga: Tanam Benang di Bawah Lapisan Kulit Akan Memberikan Efek Lebih Kencang Sehingga Kerutan Berkurang

ilustrasi diare pada anak, begini kata Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K)
ilustrasi diare pada anak, begini kata Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) (kompas.com)

Baca juga: Tanam Benang dan Tarik Benang Memiliki Teknik yang Berbeda, Ini Perbedaannya

Apabila dehidrasi berat bahkan bisa menyebabkan seseorang mengalami penurunan kesadaran, kerusakan otak, kejang, hingga kematian.

Saat anak mengalami diare, orang tua perlu memastikan kebutuhan cairan anak tercukupi.

Berikanlah makanan yang bertekstur lembut serta mudah dicerna dan hindari pemberian makanan yang berserat.

Orang tua diimbau untuk tidak memberikan jus buah atau soda, karena hal ini bisa memperparah diare.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi obat diare.

Baca juga: Ini Aturan Mengunyah Makanan yang Dianjurkan oleh Dokter Gigi menurut drg. Eagi Galuh Nurgenia

4 dari 4 halaman

Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 02 April 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comotakdiaredr. Harsono Salimo Kue Bluder Kim Cua Museum PETA
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved