TRIBUNHEALTH.COM - Usia remaja adalah waktu seseorang berusia 13 hingga 18 tahun.
Pada masa ini, sudah tidak bisa disebut sebagai anak-anak melainkan peralihan usia anak-anak menuju dewasa.
Karena perkembangan zaman, disebut-sebut bahwa tekanan pada seorang remaja akan semakin meningkat.
Baca juga: dr. Yanne Cholida Sampaikan Contoh Kalimat yang Dibuthkan Penderita Bipolar ketika Merasa Depresi
Bagaimana pandangan psikolog mengenai anggapan ini?
Untuk menjaga kesehatan tubuh konsumsi suplemen berikut, klik disini
Untuk mengetahuinya, simak ulasan Adib Setiawan, S.Psi. M.Psi.
Adib merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Ia lahir di Semarang, 22 April 1981.

Kini dirinya telah memiliki sebuah yayasan yang bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasan ini juga sebagai tempat dirinya berpraktek selama 9 tahun.
Pada yayasan ini melayani konsultasi dan terapi psikologi kepada masyarakat.
Baca juga: Profil Adib Setiawan, Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak di www.praktekpsikolog.com
Saat ini yayasan yang Adib dirikan telah tersebar di berbagai wilayah.
Seperti: Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Selanjutnya ia berencana akan memperluas Praktek Psikolog Indonesia di wilayah lain secara bertahap.
Tanya:
Bagaimana pandangan bapak mengenai kehidupan remaja saat ini?

Ara, Solo.
Adib Setiawan, S.Psi. M.Psi. Menjawab:
Kehidupan remaja sekarang ini sangat tergantung dengan kehidupan saat ini juga.
Baca juga: Pahami Faktor-faktor yang Memengaruhi Perkembangan Emosi Remaja, Simak Ulasan Psikolog
Terlebih pada saat ini zaman pandemi dan krisis global, sehingga tentu akan lebih susah.
Mungkin remaja saat ini yang ingin mencari kerja jauh lebih sulit dibandingkan sebelumnya.
Terlebih tekanan pada remaja saat ini jauh lebih tinggi.

Karena banyak orangtua berharap, jika seorang remaja sudah lulus sekolah atau kuliah bisa segera bekerja.
Namun kadang kala tidak mudah juga mencari pekerjaan.
Baca juga: Rupanya Seperti Ini Bentuk-bentuk Emosi yang Bisa Terjadi Pada Remaja, Begini Kata Psikolog
Bisa saja itu menjadi tekanan tersendiri bagi remaja.
Tetapi kalau golongan remaja yang masih sekolah tekanannya akan lebih ringan daripada yang sudah lulus.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)