TRIBUNHEALTH.COM - Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan paling kronis.
Skizofrenia ditandai adaya halusinasi dan delusi, sehingga terjadi perbahan perilaku dan sikap.
Apakah skizofrenia bisa disembuhkan?
Adib Setiawan menyampaikan, skizofrenia bisa sembuh hanya saja tergantung dari berat atau ringannya skizofrenia yang dialami.
Bisa juga skizofrenia terjadi kekambuhan.
Semakin berat yang dialami maka akan semakin sering kambuh., tetapi intinya skizofrenia bisa sembuh.

Baca juga: Psikolog Adib Setiawan: Skizofrenia Bisa Dideteksi Pertamakali dengan Skrining
Alangkah lebih baik jika belum sampai skizofrenia sudah datang ke psikolog.
Ke psikolog bukan berarti gila dan bukan juga berarti mnegalami skizofrenia.
Sehingga penderita skizofrenia ke depan bisa diturunkan jika kesadaran masyarakat ke psikolog semakin meningkat.
Contoh ketika sedih, putus dengan pasangan sudah 1 bulan lebih masih merasa sedih alangkah baiknya datang ke psikolog.
Apabila tidak diterima diperguruan tinggi ternama sudah 1 bulan lebih dan masih merasa sedih perlu datang ke psikolog.
Datang ke psikolog juga disarankan apabila sudah 1 bulan lebih merasa sedih akibat belum mendapat panggilan kerja.
Baca juga: Psikolog Sebut Skizofrenia adalah Salah Satu Kondisi Psikosis, Ini Penjelasannya
Dengan ke psikolog bisa adanya preventif mengalami skizofrenia.
Jika sedih dibiarkan sampai bertahun-tahun, maka bisa terjadi skizofrenia.
Hanya saja prosesnya panjang dan seseorang tidak mudah untuk mengalami skizofrenia.
Adib Setiawan menyampaikan, penderita skizofrenia tidak banyak tetapi seserang yang mengalami sedih ataupun depresi tergolong banyak.
Skizofrenia bisa terjadi karena adanya tekanan kehidupan yang ekstrem.
Tentunya tekanan hidup setiap orang berbeda-beda.
Tekanan dalam kehidupan sangat banyak, salah satunya ialah tekanan kehidupan yang bisa menyebabkan depresi, bipolar, bahkan skizofrenia.
Selain tekanan yang ekstrem, ditambah lagi dengan peristiwa-peristiwa kurangnya penyesuaian diri.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Adib Setiawan S.Psi., M.Psi. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak di Psikolog Indonesia.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)