TRIBUNHEALTH.COM - Keputihan merupakan masalah yang terjadi pada organ kewanitaan.
Masih banyak perempuan yang tidak memperdulikan keputihan dan tidak segera mengobatinya.
Padahal masalah keputihan butuh pengobatan.
Keputian bisa terjadi karena penyebab yang berbeda-beda.
Apakah cara mengatasi keputihan berbeda-beda juga?
dr. Putri Anitasari menyampaikan, sebelum pengobatan tentunya yang paling penting ialah mengedukasi pasien mengenai cara menjaga vagina agar lebih bersih dan lebih sehat yakni :

Baca juga: dr. Putri Anitasi Sp.KK Paparkan Penyebab dan Ciri-ciri Vaginosis Bakterialis
- Menjaga kelembaban
Jika bisa area kewanitaan jangan terlalu lembab dengan cara mengganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari.
- Tidak menggunaan pakaian yang ketat
- Teknik cebok yang benar yakni dari depan ke belakang
- Tidak berganti-ganti pasangan seksual
- Sebaiknya tidak menggunakan pantyliner
- Tidak menggunakan sabun kewanitaan
Baca juga: Malas Menjaga Kebersihan Organ Intim setelah Berhubungan Seksual Bisa Menjadi Penyebab Keputihan
Keputihan yang berlebihan dan pasien merasa tidak nyaman, masih diperbolehkan menggunakan sabun kewanitaan.
Tetapi harus pintar dalam memilih sabun kewanitaan.
Ketika memilih sabun kewanitaan, pilihlah yang aromanya tidak terlalu menyengat.
Selain itu, pilihlah pH yang sesuai dengan vagina yaitu 3 sampai 4.5.
Pilih sabun kewanitaan yang mengandung pelembab seperti gliserin.
Sebeanrnya penggunaan sabun kewanitaan tidak dianjurkan, karena bisa merusak bakteri baik.
Baca juga: Waspada, Keputihan bisa Terjadi Akibat Infeksi Menular Seksual
dr. Putri Anitasari menegaskan, sebenarnya dokter tidak menyarankan untuk menggunakan sabun kewanitaan.
Namun kadang-kadang pasien tidak puas jika hanya dengan ir bersih saja.
- Penggunaan toilet umum harus diperhatikan kebersihannya
Setelah menggunakan toilet umum, sebaiknya organ intim dibersihkan menggunakan handuk bersih.
- Tidak menyemprotkan pewangi pada area kewanitaan.
Perlu diketahui bahwa menyemprot pewangi pada organ intim sangat berbahaya dan bisa menyebabkan keputihan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video bersama dengan dr. Putri Anitasari, Sp.KK, FINSDV. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin RS Graha Husada dan Klinik Salsabila.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)