Breaking News:

Penderita Kegagalan Ovarium Prematur Hanya Bisa Memiliki Keturunan Melalui Program Bayi Tabung

Menurut Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS wanita yang alami kegagalan ovarium prematur tidak bisa melakukan proses pembuahan.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
Ilustrasi program bayi tabung untuk wanita yang alami kegagalan ovarium prematur, begini penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS 

TRIBUNHEALTH.COM - Masalah kesuburan kerap menjadi hambatan bagi pasangan yang mendambakan kehamilan.

Salah satu gangguan kesuburan yang bisa dialami wanita adalah kegagalan ovarium prematur atau primary ovarian insufficiency.

Kegagalan ovarium prematur sering disebabkan oleh hilangnya sel telur, adapun beberapa penyebab kondisi ini antara lain:

- Kelainan kromosom X

- Perempuan yang menjalani radiasi dan kemoterapi

- Penyakit autoimun

- Penyebab idiopatik

Baca juga: Ini yang Perlu Diupayakan Pasien Steven Johnson Syndrome agar Miliki Kualitas Hidup Lebih Baik

Ilustrasi kegagalan ovarium prematur, begini penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Ilustrasi kegagalan ovarium prematur, begini penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (bridge clinic)

Baca juga: dr. Indra Teguh Wiryo, Sp.KK Paparkan 7 Faktor Penyebab Munculnya Skin Tag, Berikut Ulasannya

Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menerangkan jika tidak ada cara untuk mengembalikan fungsi ovarium.

Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu memperbaiki kadar hormon estrogen.

Hal ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 12 Januari 2023.

2 dari 3 halaman

"Dia kan kelainannya bukan problem degeneratif. Digaris bawahi, dia bukan problem degeneratif," ucap Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

"Arti kata degeneratif itu adalah penurunan fungsi kelenjar atau organ sesuai peningkatan umur," jelas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

"Itu artinya degeneratif, artinya normal. Orang semakin menua, orang semakin tua usianya maka organ akan semakin mundur," jelas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

"Nah, kalau ini bukan degeneratif. Ini adalah kelainan yang muncul pada usia yang masih dini," sambung Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Kondisi kegagalan ovarium prematur atau primary ovarian insufficiency bisa terjadi pada seorang wanita ketika berusia 20 atau 30 tahun an.

Baca juga: Jangan Buru-buru, Ini Waktu Ideal Menyikat Gigi Sebenarnya Sesuai Anjuran Dokter Gigi

Ilustrasi gejala kegagalan ovarium prematur, begini pemaparan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Ilustrasi gejala kegagalan ovarium prematur, begini pemaparan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (kompashealth.com)

Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Skin Tag dengan Kanker Kulit? Begini Penjelasan dr. Indra Teguh W, Sp.KK

"Sehingga karena dia gagal, kita nggak bisa intervensi buat kelenjar ovariumnya kita ndak bisa intervensi," timpal Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

"Kita hanya bisa intervensi, kita bisa obati pada yang namanya akibat dari kegagalan kelenjar itu. Hanya itu yang bisa kita intervensi," imbuh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Tidak ada obat yang bisa mengatasi kondisi kegagalan ovarium prematur.

Perlu diingat bahwa dokter hanya bisa memperbaiki kadar hormon estrogen wanita saja.

Apalagi jika hormon estrogen pada wanita menurun dengan ekstrim.

3 dari 3 halaman

"Ekstrim itu dalam artian sampai memengaruhi kualitas hidup, kita perbaiki. Lalu kita berikan suplemen, kalsiumnya, vitaminnya supaya tulangnya nggak keropos," tambah Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Apabila terjadi depresi akibat kegagalan ovarium prematur, tentunya dokter akan mengobatinya.

Baca juga: Menstruasi Tidak Lancar Tanda Kanker Serviks, Benarkah? Ini Kata dr. Henry Jerikho Maruli, Sp.O.G

Ilustrasi program bayi tabung, begini ulasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Ilustrasi program bayi tabung, begini ulasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (Kompas.com)

Baca juga: Apakah Skin Tag Masuk Dalam Kategori Permasalahan Kulit yang Berbahaya? Begini Kata dr. Indra Teguh

"Lalu kalau dia mau memiliki keturunan, maka kita harus memikirkan IVF. IVF itu in vitro fertilisasi, artinya bayi tabung mulai dari interminasi sampai bayi tabung. Tetapi semuanya memang penuh risiko kegagalan," jelas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Hal ini karena tubuh wanita sendiri tidak sanggup untuk melakukan proses fertilisasi atau pembuahan.

Baca juga: Alami Kanker Leher Rahim, Mungkinkah Disebabkan oleh KB Hormonal? Ini Kata Ahli Kandungan

Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 12 Januari 2023.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comovariumKegagalan ovariumBayi TabungKromosom
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved