TRIBUNHEALTH.COM - Kanker leher rahim disebut juga sebagai kanker serviks.
Penyakit keganasan ini menyerang wanita dan berisiko mengancam jiwa.
Diketahui, penyebab dari kanker leher rahim akibat terinfeksi virus HPV (human papillomavirus) sekitar 95 persen.
Baca juga: Kanker Leher Rahim, Samakah dengan Kanker Serviks? dr. Anik Suryaningsih Sp.OG Menjawab
Kemudian yang lainnya bisa tidak diketahui, karena kondisi imun yang menurun atau faktor genetik.
Ada banyak kasus penderita kanker leher rahim di Indonesia, berikut data yang akan disampaikan oleh dr. Anik Suryaningsih Sp.OG.
Anik merupakan seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan (Sp.OG).

Wanita yang memakai kacamata ini merupakan alumnus dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.
Untuk mendapatkan gelar Sp.OG ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Baca juga: Pola Hidup dan Pola Seksual yang Tidak Baik Bisa Meningkatkan Risiko Terjadinya Kanker Leher Rahim
Saat ini dirinya menjalankan praktek sebagai dokter kebidanan dan kandungan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Tanya:
Kira-kira seberapa tinggi kasus kanker leher rahim ada di Indonesia dok?

Baca juga: Beragam Dampak Bisa Terjadi jika Melakukan Pernikahan Dini, Termasuk Rentan Alami Kanker Serviks
Lala, Solo.
dr. Anik Suryaningsih Sp.OG Menjawab:
Jadi kalau dari 10 kanker yang ada di Indonesia, kanker leher rahim itu menempati posisi kedua (9,2 persen). Pertama adalah kanker payudara.

Jadi cukup tinggi, bahkan disampaikan setiap tahun sekitar 14 ribu wanita mengalami kanker leher rahim.
Dengan jumlah 7 ribu pasien dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Kenapa Masih Ada Perempuan yang Mengalami Kanker Serviks meski Sudah Melakukan Pap Smear?
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)