TRIBUNHEALTH.COM - Polusi udara memang sangat mengganggu kesehatan.
Polusi udara tidak hanya dari kendaraan saja, tetapi juga dari asap pabrik dan juga asap pembakaran sampah.
Partikel kecil akibat polusi yang terhirup bisa masuk ke dalam tubuh.
Orang yang rentan dengan polusi udara tentunya orang-orang yang memang bekerja diudara terbuka.
Misalnya polisi lalu lintas, penyapu jalan, pedagang asongan dan para pekerja yang hari-hari kerjanya berada di jalan raya.
dr. Feni Fitriani menyampaikan, ada juga penelitian di Rumah Sakit Persahabatan memang terdapat gangguan fungsi paru pada orang-orang yang bekerja dengan pekerjaan tertentu tersebut.

Baca juga: Apakah Paparan Polusi Udara Meningkatkan Risiko Seseorang Alami Kematian Dini? Simak Ulasan Dokter
Pemakaian masker, pembatasan jam kerja dan menjaga kesehatan sebenarnya menjadi perhatian yang sangat penting untuk kelompok-kelompok pekerja beresiko.
Sedangkan pada industri, biasanya dikarenakan regulasinya sudah jelas dan harus dipatuhi tentu pekerja lebih tertib dibandingkan dengan pekerja yang sering dijalan raya dan terpapar polusi.
Untuk kelompok rentan yang mengalami masalah kesehatan akibat polusi adalah :
- Ibu hamil
Apabila ibu hamil terkena polusi udara dan mempengaruhi kehamilannya, maka berakibat ke janin.
Sehingga yang ditakutkan pada ibu hamil adalah perkembangan janinnya.
Baca juga: dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P Bagikan Tips agar Terhindar dari Dampak Polusi Udara
Jika perkembangan janin di dalam kandungan sudah mulai terganggu pasokan oksigen dan lain sebagainya, tentu pertumbuhannya terganggu, organ akan terganggu, dan saat lahir pun berat badannya lebih rendah yang disertai gangguan fungsi lain.
- Anak-anak
Anak-anak termasuk kelompok rentan karena pernapasannya lebih cepat dari orang dewasa.
Ketika anak-anak berada di daerah luar dengan polusi udara yang tinggi, otomatis anak akan menghirup udara dengan lebih banyak frekuensinya.
Sistem pernapasan pada anak-anak juga belum sempurna, sehingga sangat rentan untuk terkena penyakit-penyakit akibat polusi udara.
Baca juga: Apakah Air Purifier Cukup Efektif Mengatasi Polusi Udara di Dalam Rumah? Begini Tanggapan Dokter
Sebut saja penyakit tersebut seperti ispa, batuk kronik, mudah terjadi asma, bronkitis kronik, dan penurunan fungsi paru.
Apabila sejak usai anak-anak sudah terganggu oleh polusi udara, tentu pertumbuhan parunya akan terganggu.
Pertumbuhan paru yang terganggu juga akan menjadi potensi penyakit paru kronis lainnya ketika sudah dewasa.
- Lansia
Pada lansia tidak terkena polusi udara saja sebenarnya sudah rentan mengalami masalah dengan penyakit kroniknya atau dengan kondisinya yang lemah.
Tentu dengan pengaruh udara yang tidak baik, maka lansia juga mudah mengalami perburukan dari kondisi penyakit yang sekaraang.
Sehingga kelompok-kelompok ini yang sangat menjadi perhatian, terutama pada saat kualitas udara yang sudah tidak sehat.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun timur bersama dengan dr. Feni Fitriani Taufik, Sp. P(K). Seorang dokter spesialis penyakit paru.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)