TRIBUNHEALTH.COM – Polusi udara memang tak kasat mata namun sangat berbahaya.
Pasalnya polusi udara adalah salah satu penyebab penyakit dan kematian yang menelan tidak kurang dari 4,2 juta korban jiwa setiap tahunnya.
Polusi udara ialah gabungan dari gas dan partikel solid di udara yang bisa termasuk di dalamnya yaitu debu dan kotoran dari manusia dan hewan, bakteri dari pembusukan sampah, gas beracun dari pabrik dan emisi pembuangan kendaraan bermotor.
Apabila diabaikan tentu kondisi ini tidak baik untuk kesehatan terutama kesehatan saluran pernafasan hingga organ paru-paru.
Baca juga: Akibat Makan Berlebih, Ahli Gizi Sebut Penumpukan Lemak Bisa Berisiko Terjadi di Seluruh Tubuh

Baca juga: 3 Bahaya Intai para Pria Jika Alami Ejakulasi Dini, dr. Binsar Sebut Salah Satunya Sulit Punya Anak
Untuk membahas mengenai informasi kesehatan paru-paru, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Spesialis Konsultan Paru Kerja yang sudah berkompeten seperti dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes.
dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes merupakan Dokter Spesialis Konsultan Paru Kerja di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.
dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes lahir Sragen, 19 April 1983.
Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran di Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 2009.
Setelah itu dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes melanjutkan program Pasca Sarjana jurusan Biomedik-Megister Kedokteran Keluarga pada tahun 2012 hingga 2017 di Universitas yang sama ketika menempuh pendidikan S1.
Rupanya di tahun yang sama, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes juga mengambil program Pendidikan Dokter Spesialis-I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (PPDS-1).
Sejak tahun 2020 hingga saat ini, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes mengambil program doctoral di program studi ilmu kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sejak tahun 2015 hingga tahun 2018, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes kerap kali mengikuti berbagai pelatihan.
Salah satu pelatihan yang ia ikuti pada tahun 2017 adalah Pelatihan Penaggulangan TB Nasional Kementerian Kesehatan RI Daerah Jawa Tengah.
Baca juga: Pahami SPF pada Sunscreen hingga Aturan Penggunaan Sunscreen yang Disampaikan oleh dr. Amelica

Baca juga: Hipertensi, Diabetes, dan Gangguan Tulang Belakang Sebabkan Ejakulasi Dini, Dokter Ungkap Alasannya
Terakhir, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes mengikuti pelatihan TB DOTS Bagi Petugas Dokter dan Petugas Kesehatan, PDPI Cabang Surakarta yang diselenggarakan pada tanggal 03-07 September 2018.
Perlu diketahui jika sebelum bekerja di Rumah Sakit Nirmala Sukoharjo, rupanya dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes bekerja di Puskesmas Marowo, Kab. Tojo Una-una, Sulawesi Tengah pada tahun 2011 hingga 2012.
Selain itu, ia juga menjadi dosen tetap di Universitas Sebelas Maret sejak tahun 2017 hingga saat ini.
dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes akan menjawab seluruh pertanyaan Tribunners terkait kesehatan paru-paru sebagai berikut.
Pertanyaan:
Adakah tips yang mungkin bisa diterapkan agar terhindar dari dampak polusi udara, dok?
Laila, Tinggal di Pasuruan.
Dokter Spesialis Konsultan Paru, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes menjawab:
Untuk tipsnya pasti ada, namun saat ini memang mau tidak mau kita semua hidup dengan polusi udara.
Jadi pintar-pintarnya kita sebagai individu untuk menurunkan risiko paparan polusi udara pada paru-paru kita, salah satunya adalah dengan pola hidup bersih dan sehat.
Baca juga: Kenali Hal-hal yang Harus Dilakukan dan Dihindari untuk Menjaga Kesehatan Kulit Wajah dan Tubuh

Baca juga: Hati-hati, dr. As Zuhruf Sebut Rentang Waktu yang Diperlukan Skabies Menyebar pada Seluruh Tubuh
Upayakan untuk konsumsi makanan dengan gizi seimbang, 4 sehat 5 sempurna, istirahat yang cukup, tidak begadang kecuali tuntutan pekerjaan, dan tidak merokok.
Hal ini sangat penting, kita tidak merokok saja kita sudah terpapar asap apalagi ditambah dengan kebiasaan merokok.
Selain itu, pentingnya untuk melakukan olahraga, cukup melakukan olahraga yang ringan dan tidak perlu yang berat, misalnya jalan kaki, jalan cepat maupun sepeda santai.
Kemudian memakai masker sesuai kebutuhan, apabila kita bekerja di lingkungan yang debunya cukup banyak maka bisa menggunakan masker yang lebih rapat misalnya seperti KN95.
Tak hanya itu saja, perlunya medical check up bagi pekerja yang memang bekerja di tempat yang memiliki risiko tinggi terpapar polusi udara atau debu di tempat kerja, selanjutnya berobat jika ada keluhan.
Baca juga: Herpes pada Genital Tak Selalu Berhubungan dengan IMS, Kenali Jenisnya dari dr. As Zuhruf Rudhuwan
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.