TRIBUNHEALTH.COM - Kebiasaan merokok adalah salah satu gaya hidup yang amat tidak dianjurkan di dunia kesehatan.
Pasalnya selain rawan cetuskan penyakit berbahaya, rokok juga bisa memicu masalah pada kulit.
Kebiasaan merokok ini kerap disandingkan dengan efek kebiasaan minum-minuman beralkohol.
Baca juga: Jangan Mencium Bayi setelah Merokok karena Bisa Menularkan Partikel Berbahaya, Begini Kata Dokter
Lantaran jika kebiasaan tersebut terus dilakukan, maka akan membuat peredaran oksigen di dalam tubuh akan terganggu.
Padahal setiap sel atau jaringan di dalam tubuh, oksigen dan air adalah makanan paling penting.
Karena itu jika pasukan oksigen dan batu berempedu berkurang, maka bisa jadi akan mengalami keadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
dr. Amelica Oksariani, M. Biomed (AAM) memaparkan risikonya, seperti:
- Kerusakan sel
Baca juga: Tidak Memiliki Kulit Putih Tidak Masalah, yang Terpenting adalah Memiliki Kulit yang Sehat
- Kerusakan jaringan
- Kerusakan kulit
- Infeksi
- dan sebagainya.
Amelica menghimbau, paparan rokok ini sebaiknya tidak hanya dihindari oleh perokok saja. Melainkan juga para perokok pasif.
"Karena di dalam rokok banyak banget kandungan berbahaya buat tubuh atau kulit," ucap Amelica dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Definisi Kulit Sehat
Kulit sehat ini tak hanya berpusat pada wajah namun juga pada kulit tubuh.
Baca juga: Memahami Perbedaan antara Perokok Aktif dan Perokok Pasif yang Sama-sama Berbahaya Bagi Kesehatan
Ada banyak anggapan mengenai definisi kulit sehat pada benak masyarakat, namun definisi kulit sehat sebenarnya adalah kondisi kulit yang terhindar dari aging (penuaan).
Kondisi kulit sehat dapat diketahui bila terhindar dari berbagai keluhan:
- Bekas jerawat
- Bebas kusam
- Bebas pori-pori besar
- dan bebas kerutan.
Maka dapat digaris bawahi, bahwa kulit sehat bukanlah definisi dari kulit yang putih.
Baca juga: Adanya Pori-pori di Sekitar Hidung dan Pipi Sering Dikeluhkan Pria, Begini Cara Mengatasinya
"Jadi kulit sehat tidak harus putih, orang yang mempunyai kulit coklat atau hitam juga bisa memiliki kulit yang sehat," ucap Amelica.
Penyebab Kusam
Kulit kusam menjadi tanda bahwa kulit dalam kondisi tidak sehat.
Pasalnya kondisi kulit kusam ini menunjukkan kulit dalam proses penuaan yang dapat berlangsung pada usia muda.
"Jadi dalam usia 25 tahun, proses aging sudah masuk di dalam tubuh kita," ungkap Amelica.
Selama masih ada matahari, maka sel kulit pada tubuh bisa mengalami penuaan. Terutama pada kulit wajah atau tubuh.
Kulit kusam disebabkan karena penumpukan sel kulit mati yang tak kunjung dibersihkan.
Basic Skincare Kulit Wajah
Amelica melanjutkan, jika seseorang sudah memiliki kulit yang sehat maka bonus yang didapatkan adalah kulit yang nampak cerah.
Baca juga: Facial Wash yang Mengandung Scrub Bisa Membuat Kulit Wajah Menjadi Sensitif, Begini Alasannya
Jika tidak akan muncul berbagai keluhan pada kulit, seperti kulit kusam dan kulit kering.
Untuk mengatasinya dibutuhkan basic skincare yang benar, seperti:
Dalam mewujudkan kondisi kulit cerah dan sehat, Amelica menganjurkan salah satu upaya yang bisa dilakukan.
Yakni dengan menggunakan basic skincare yang sesuai dengan kebutuhan kulit.
"Misalnya kalau memiliki kulit normal maka gunakan skincare untuk kulit normal," ucap Amelica.
Perlu diketahui basic skincare sebenarnya hanya 3 macam saja, yakni:
1. Sabun
Untuk membersihkan kulit wajah dari kotoran. Baik debu atau sisa make up.
Baca juga: Memilih Jenis Sabun Biar Kulit Tubuh Glowing, Simak Panduannya dari dr. Nadia Meutia R, Sp. DV.
Dianjurkan membersihkan kulit wajah maksimal 2 kali dalam sehari pada saat pagi bangun tidur dan malam sebelum tidur.
2. Sunscreen
Melindungi kulit dari paparan sinar matahari
3. Mousturizer
Memberikan kelembapan kulit agar air di dalam kulit tidak lari.
Dengan demikian kulit akan tetap terhidrasi dan tidak kering.
Sehingga mencegah terjadinya penuaan atau kerutan hingga kulit kusam.
Baca juga: dr. Ratu Suzanna Sampaikan Pesan: Jangan Ragu Mengobati Masalah Jerawat Punggung
"Karena semakin kulit terhidrasi, skin barrier akan semakin baik," ungkap Amelica.
Penjelasan dr. Amelica Oksariani, M. Biomed (AAM) ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)