TRIBUNHEALTH.COM - Gangguan saluran pencernaan merupakan masalah kesehatan yang sering membuat seseorang diharuskan melakukan perawatan di rumah sakit.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali waktu yang tepat agar dapat menangani keluhan sendiri atau harus mendapatkan pertolongan dari dokter, hingga mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Prof. DR. Dr. Mudani Abdullah, Sp.PD-KGEH mengatakan, untuk memastikannya hanya bergantung dari berat ringannya keluhan yang dialami.
Baca juga: Malabsorbsi Nutrisi Sebabkan Feses Berbau Busuk dan Sejumlah Masalah Lain pada Pencernaan
Jika sudah melakukan pengobatan mandiri namun tak kunjung ada perbaikan, maka segera berkonsultasi dengan dokter.
Dari konsultasi tersebut, dokter akan menentukan apakah pasien memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Seperti pemeriksaan laboratorium atau endoskopi.
Ikuti setiap prosedur yang diarahkan oleh dokter. Dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan kondisi pasien.

Beragam Penyakit Berhubungan dengan Saluran Pencernaan
Penyakit didefinisikan sebagai proses fisik dari mekanisme patofisiologis yang menimbulkan gangguan tertentu dan secara fisik dapat dilihat.
Kelainan ini terletak di dalam tubuh dan hanya bisa terlihat dari luar tubuh.
Baca juga: Berikut Rangkaian Pemeriksaan oleh Dokter untuk Diagnosis Penderita Gangguan Saluran Cerna Bawah
Membahas saluran cerna, diartikan sebagai suatu mekanisme untuk memproses makanan yang telah dimakan.
Mulai dari bibir, rongga mulut, esofagus, lambung, usus 12 jari, usus halus, dan sejumlah organ eksokrin dan endokrin di sekitarnya.
Berbagai organ di atas bisa mengalami gangguan atau penyakit, antara lain:

- Esofagitis
- Gastritis (tungkak lambung)
- Tungkak usus 12 jari
Baca juga: 5 Makanan dan Minuman yang Bisa Meredakan Asam Lambung, Termasuk Makanan dengan pH Tinggi
- Radang kronik pada pencernaan
- Kanker dan tumor pada usus besar
- dan sebagainya.
Meski timbul di saluran pencernaan, seringkali keluhan yang muncul tidak sesuai dengan penyakit yang dialami.

Namun dari sejumlah keluhan yang kerap dijumpai. Seperti:
- Sakit perut
- Mual
- Muntah
Baca juga: Alami Batuk Disertai Muntah? Berhenti Merokok hingga Perbanyak Istirahat Bisa Bantu Redakan Gejala
- Perut kembung
- Cepat kenyang
- Sembelit
- dan anemia.

Tak Hanya untuk Pemeriksaan
Endoskopi umum dikenal sebagai suatu pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit pada saluran pencernaan.
Pemeriksaan ini berupa alat yang dimasukkan ke dalam tubuh yang disertai dengan suatu kamer untuk deteksi masalah pada saluran cerna.
Dikatakan oleh Murdani, endoskopi tidak hanya berperan untuk mendiagnosis suatu penyakit saja. Melainkan juga bermanfaat sebagai metode pengobatan.
Baca juga: Alami Sembelit dan Anemia? Dokter Imbau Segera Lakukan Pemeriksaan, Curiga Tanda Kanker Usus
"Misalnya kita melihat ada polip yang dikhawatirkan bisa tumbuh menjadi kanker, maka dengan endoskopi kita bisa melakukan pengangkatan," ungkap Murdani.
Dengan prosedur ini dipercaya efektif untuk membuang tumor dan kanker stadium awal.
Tak hanya membuang polip saja, dengan endoskopi juga dapat bermanfaat untuk menutup luka dan menghentikan pendarahan.
Indikasi Endoskopi

Lebih lanjut, drg. Rina Setiawati menambahkan, ada sejumlah indikasi yang menganjurkan pasien untuk segera melakukan pemeriksaan endoskopi, ialah:
- Miliki kelainan di dinding saluran pencernaan
-Miliki riwayat keluarga dengan kanker kolon
- Miliki gejala kronis
Baca juga: Begini Aturan Diet Aman untuk Pencernaan yang Dijelaskan oleh Dokter Spesialis
- Miliki gejala mual dan muntah darah
- Miliki perubahan pola defikasi
- BAB berdarah

- Makan sedikit tetapi lambung terasa penuh
- Kehilangan berat badan tanpa sebab
- Anemia
Baca juga: Curiga BAK Berdarah Tanda Anemia, Dokter Singgung Penyakit Gagal Ginjal
- Timbul keluhan penuh di dalam lambung
- Berusia 50 tahun ke atas
- Anjuran dokter melakukan biopsi di saluran pencernaan
Para pasien yang memiliki indikasi di atas, diimbau untuk melakukan pemeriksaan endoskopi secara rutin.
Penjelasan Prof. DR. Dr. Mudani Abdullah, Sp.PD-KGEH dan drg. Rina Setiawati ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)