TRIBUNHEALTH.COM - Organ tubuh yang kehilangan bentuk normalnya akibat suatu penyakit atau trauma seperti kecelakaan, luka bakar, atau kelainan bawaan lahir seperti bibir sumbing, kelainan karena suatu tumor dan lain sebagainya bisa diperbaiki dengan melakukan prosedur bedah plastik.
Bedah plastik merupakan seni merubah bentuk organ tubuh luar manusia yang bersifat plastis, yang berarti dapat diubah bentuknya.
Terkait kapan tindakan bedah plastik bisa dilakukan, hal ini tergantung dari kondisi pasien secara umum.
"Kalau yang misalnya yang tadi sumbing, itu kan berarti yang mulai dikerjakan mulai dari bayi tuh tahap operasi pertamanya," terang dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE.
Baca juga: Inilah yang Harus Dilakukan oleh Orang Tua jika Memiliki Anak Penyandang Disabilitas Intelektual
Baca juga: dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P Terangkan Penanganan yang Tepat untuk Penderita Bronkitis
"Nah itu harus kita pantau dari berat badannya, dari kondisi jantung dan parunya apakah dia sudah cukup kuat untuk menjalani proses pembiusan," timpal dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Bedah Plastik dan Rekontruksi Estetik, dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunjabar Video program Tribun Health edisi 20 Juli 2022.
"Disitulah, baik dalam prosedur bedah platik rekonstruksi maupun estetik itulah pentingnya kita kerjasama sama dokter-dokter dibagian lain gitu. Jadi mangkanya kenapa kita kerjasama banget baik itu dari untuk persiapan operasi penyakit pasien dewasa ya berarti kita kerjasama dengan penyakit dalam," tutur dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE.
Sementara untuk penanganan pada pasien anak-anak maka Dokter Spesialis Bedah Plastik dan Rekontruksi Estetik perlu melakukan kerjasama dengan Dokter Spesialis Anak.
Pada akhirnya, Dokter Spesialis Bedah Plastik dan Rekontruksi Estetik juga perlu melakukan konsultasi dengan Dokter Bius atau Dokter Anestesi terkait dibagian mana Dokter bisa melakukan prosedur yang paling aman dan nyaman untuk pasien.
Baca juga: dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P Membenarkan jika Mengi Bisa Terjadi Pada Penderita Bronkitis
Baca juga: Gigi Berlebih, Bisakah Sebabkan Gigi Maju? Ini Kata Dr. drg. Munawir H. Usman, S.Kg., M.AP
Dokter Spesialis Bedah Plastik dan Rekontruksi Estetik, dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE menjelaskan jika tindakan bedah plastik bisa dilakukan sejak bayi.
"Yang paling kecil itu ya itu tadi balik ke tujuan kita dimana tujuannya adalah bentuk dan fungsi. Kita ngejar ini kira-kira untuk pasien bayi dengan si sumbingnya ini apa yang harus kita benerin lebih dulu, yang istilahnya lebih mendesak lah," lanjut okter Spesialis Bedah Plastik dan Rekontruksi Estetik, dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE.
Hal ini agar pasien bisa menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan yang paling bagus.
"Nah itu biasanya yang paling awalnya itu adalah dari bibir, jadi supaya dia bisa menyedot ASI dengan baik. Nah itu berarti bibirnya dahulu," tambah okter Spesialis Bedah Plastik dan Rekontruksi Estetik, dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE.
"Baru setelah bibirnya beres, kita naik lagi nih tergantung apakah langit-langitnya kena atau enggak," pungkas dr. Sandy dalam tayangan Tribun Health (20/07/2022).
"Kalau misalnya langit-langit itukan penting untuk misalnya bicara ya. Nah, itu kita lakukan sebelum dia berkembangannya itu mencapai fase untuk bisa berbicara atau latihan bicara. Nah itu kita usahakan kita benerin dulu," ulas dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE.
Baca juga: Cegah Infeksi Kulit dengan Meningkatkan Daya Tahan Tubuh, Ikuti Panduan dr. As Zuhruf Rudhuwan
Baca juga: Awas Janin dalam Kandungan Bisa Berisiko Terkena Leukimia, Simak dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked
"Jadi begitu dia mulai belajar ngomong, ya kondisinya yang secara jasmaninya itu udah optimal gitu untuk dilakukan latihan," pungkas dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE.
Baca juga: Tindakan Bedah Plastik Sering Dilakukan untuk Mengubah Bagian Tubuh Agar Terlihat Lebih Menarik
Penjelasan Dokter Spesialis Bedah Plastik dan Rekontruksi Estetik, dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunjabar Video program Tribun Health edisi 20 Juli 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.