TRIBUNHEALTH.COM - Nyeri adalah pertanda respon tubuh yang sedang mengalami masalah.
Kondisi ini dapat terjadi sewaktu-waktu pada sejumlah bagian tubuh.
Salah satu area tubuh yang sering mengalami keluhan nyeri adalah bahu.
Baca juga: 3 Fakta Seputar Nyeri Bahu, Dokter Tegaskan Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Tanda Penyakit
Nyeri bahu bisa timbul karena berbagai macam faktor penyebab , mulai dari ringan hingga serius. Namun sering kali masyarakat tak menyadarinya.
Jika demikian, kira-kira apa penyebab nyeri bahu dan bagaimana cara menanggulanginya?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video, dr. Isrun Masari SpAn FIPM CIPS memberikan ulasannya.

Berdasarkan penjelasannya, nyeri bahu paling banyak disebabkan karena adanya masalah pada otot dan sendi.
"Karena di bahu ototnya cukup kompleks dan paling dekat dengan leher."
"Sehingga posisi leher yang salah bisa menyebabkan nyeri bahu begitu pula sebaiknya," kata Isrun
Baca juga: Adakah Dampak Jangka Panjang Patah Tulang Clavicula? Baiknya Didiamkan Saja atau Operasi?
cara mudah untuk meredakan nyeri ini bisa melalui pemberian minyak gosok atau krim penghangat.
Disebutkan oleh Isrun, cara ini efektif dalam meringankan keluhan nyeri.
"Dengan minyak gosok hangat dapat merelaksasi otot yang tegang dan mengurangi inflamasi di sendi, sehingga jauh lebih nyaman," kata Isrun.

Diharapkan dalam waktu 3 hari nyeri ini bisa mereda.
unjung reda. Sebaiknya segera cari tahu penyebabnya lebih lanjut.
Segera Istirahat
Menurut pemaparan Isrun, jika masyarakat mengalami keluhan otot dan sendi yang menimbulkan nyeri cara paling mudah yang bisa dilakukan adalah istirahat.
Baca juga: Leher Mudah Nyeri hingga Menjalar ke Kepala, Itu Kenapa Dok?
"Istiarahatkan daerah yang mengalami nyeri tersebut, beri kesempatan tubuh untuk recovery," ungkap Isrun.
Namun bila nyeri masih berlanjut, bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang ringan.
Obat pereda nyeri ini bisa mudah ditemukan di pasaran, seperti golongan paracetamol tablet.
Prinsip RICE

Isrun menghimbau masyarakat tidak menyepelekan keluhan nyeri.
Pasalnya nyeri merupakan alarm bagi tubuh yang harus didengar agar segera mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Jika nyeri diabaikan, bisa jadi keluhan akan semakin parah dan membuat sulit diatasi.
Baca juga: Kelamaan Mengetik Menyebabkan Nyeri? Simak Tips Kesehatan untuk Mengatasi Nyeri Akibat Mengetik
Untuk mengantisipasinya, Isrun menyebut ada 4 cara dalam mengatasi nyeri. Yakni:
1. Rest (Istirahat)
Istirahatkan area tubuh yang mengalami keluhan nyeri.
2. Ice (kompres es)

Letakkan kompresan es pada area tubuh yang mengalami nyeri.
3. Compress
Jika ada area yang bengkak, maka bisa segera dikompres atau dibalut dengan kain.
4. Elevated (dinaikan)
Jika pada kaki bisa dinaikkan posisinya untuk meredakan keluhan nyeri dan bengkak.
Baca juga: Meskipun Terkadang Haid Menimbulkan Nyeri, namun Tak Semua Haid Menimbulkan Sakit
Dengan 4 cara di atas mampu memberikan kesempatan pada tubuh untuk memperbaiki diri agar bisa sembuh.
Sehingga jangan pernah memaksakan tubuh bergerak apabila timbul keluhan nyeri.
Intervensi Nyeri
Isrun pun menerangkan, ada sejumlah metode lain dalam meredakan keluhan nyeri. Antara lain:
- Istirahat
- Obat-obatan

- Fisioterapi.
Isrun menerangkan, sebanyak 70 persen kasus nyeri otot dan sendi dapat diatasi dengan cara di atas.
Sementara 30 persen selanjutnya adalah kondisi nyeri yang tak kunjung mudah disembuhkan, seperti nyeri kronik.
Intervensi Nyeri Kronik
Intervensi manajemen nyeri merupakan suatu teknik mengatasi masalah nyeri langsung pada pencetus nyeri muncul.
Misalnya nyeri bahu, pada bahu terdapat berbagai otot yang berperan menyebabkan nyeri tersebut timbul.
Baca juga: Apakah Manajemen Nyeri Intervensi atau IPM Dapat Sembuhkan Saraf Kejepit? Begini Ulasan dr. Isrun
Intervensi ini menjadi solusi jika dalam penanganan nyeri kronik tak ada perbaikan setelah dokter menganjurkan pasien mengonsumsi obat.
Jika terus dipaksa menggunakan obat, maka akan menimbulkan efek samping pada organ. Seperti gangguan ginjal atau lambung.
"Berbeda dengan manajemen nyeri intervensi, obat langsung diberikan pada sumbernya," imbuh Isrun.

Agar tidak salah penempatan, maka dokter akan menggunakan alat bantu dengan USG (Ultrasonografi).
Saat ini USG sangat berkembang, maka bisa dilakukan untuk membantu mendeteksi kelainan otot dan sendi.
"Dengan USG kita tahu, adanya robekan, saraf bermasalah atau sendi mengalami peradangan," tambah Isrun.
Selain itu dengan USG bisa menjadi panduan pada jarum yang akan digunakan untuk ditempatkan pada target nyeri yang dituju.
Penjelasan dr. Isrun Masari. Sp.An., FIPM. CIPS ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)