TRIBUNHEALTH.COM - Behel gigi merupakan jenis perawatan orthodonti yang banyak diminati masyarakat.
Berfungsi untuk meratakan gigi, behel memiliki susunan komponen yang kompleks.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video ,drg. H. Rahmat Juliadi, M.H.Kes menyampaikan komponen behel gigi. Antara lain:
Baca juga: Prosedur Pemasangan Implan Gigi yang Mengutamakan Kenyamanan Pasien, Simak drg. Nur Hendra, Sp. Pros
1. Bracket
Salah satu di antaranya adalah bracket, yang berfungsi menahan gigi pada saat gigi akan digerakkan.
Bracket ini memiliki beragam macam bentuk dan warna.

2. Kawat
Kawat memiliki ukuran yang sangat kecil yang dianjurkan untuk diganti secara berkala setiap bulan.
3. Karet
Karet berfungsi menarik gigi geligi ke tempat yang seharusnya.
Baca juga: drg. Amalia Trisnaningtyas, Sp.KG Bagikan 5 Tips untuk Merawat Kesehatan Gigi dengan Baik dan Benar
Pada komponen ini, pasien bisa memilih bentuk atau warna karet yang akan digunakan.
Jaga Kebersihan Gigi
Menjaga kebersihan gigi wajib dilakukan oleh setiap orang.
Terlebih bila sedang melakukan suatu perawatan gigi, seperti penggunaan behel gigi.

Menurut pemaparan Rahmat, edukasi menjaga kebersihan gigi adalah hal yang utama dilakukan sebelum seseorang menggunakan behel.
Namun sedikit berbeda dengan masyarakat yang sedang tidak menggunakan behel, pasien yang telah memasang behel gigi akan memperoleh edukasi pembersihan gigi secara khusus.
Yakni dengan menggunakan alat khsuus untuk membersihkan gigi pada pengguna behel gigi.
Baca juga: Apakah Gigi Palsu Sama dengan Implan Gigi? Ini Tanggapan drg. Hendra Nur, Sp. Pros.
"Sikat giginya khusus, tidak seperti sikat gigi biasa yang didesain khusus pemakai behel gigi, karena gigi ada bracket," ungkap Rahmat.
Selain itu, pasien pemakai behel gigi juga akan dianjurkan menggunakan sikat interdental yang dimanfaatkan untuk membersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan.
Tentunya seperangkat alat di atas akan diberikan dokter gigi beserta cara penggunaan yang tepat.
Oleh karena itu, seseorang yang sudah memakai behel gigi dipastikan kesehatan giginya akan terjaga karena telah mendapatkan perhatian khusus dari dokter gigi.
Kegunaan Behel Gigi
Tahukah Anda, kawat gigi atau behel gigi termasuk dari jenis perawatan orthodonti yang sangat kompleks.
Pasalnya dalam cara kerjanya melibatkan banyak organ tubuh.
Baca juga: Menurut drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K), Terjadinya Gigi Gingsul Perlu Dilakukan Perawatan
"Di dalamnya ada gigi geligi, tulang rahang yang nanti harus digerakkan tujuannya merapikan susunan gigi geligi," ungkap Rahmat.
Dalam hal ini, berbagai kondisi yang bisa diatasi oleh penggunaan kawat gigi seperti:
- Gigi berjejal

- Gigi bertumpuk
- Gigi tonggos (maju ke depan)
- Gigi terlalu ke belakang
- Hubungan rahang atas dan bawah tidak baik.
Baca juga: drg. Amalia Trisnaningtyas Himbau Waspadai Munculnya Titik Hitam pada Gigi, Berikut Ulasannya
Bila keadaan diatas tak lekas ditangani, maka bisa mengakibatkan gangguan pada fungsi pengunyahan.
Akhirnya lambat laun fungsi estetika pada gigi juga akan terdampak.
Karena itu, penggunaan behel gigi tidak hanya sebatas memperbaiki estetika namun tujuan utamanya adalah kesehatan.
Prosedur Pasang Behel Gigi
Pemasangan alat orthodonti wajib dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten, yakni seorang dokter gigi.
Bahkan pada kasus tertentu, pemasangan behel gigi harus dilakukan oleh dokter spesialis orthodonti.

Dalam pemakaian alat orthodonti ini terdapat rentang waktu yang perlu diperhatikan oleh setiap calon pengguna behel gigi.
Biasanya waktu yang dibutuhkan cukup lama, karena terdapat serangkaian prosedur pemeriksaan yang harus dilewati setiap pasien.
"Dari mulai tahapan persiapan mulut, harus di rontgen panoramik, sefilometri untuk meihat kondisi gigi yang tertanam di dalam tulang rahang tersebut," papar Rahmat.
Baca juga: Apakah Ketidakselarasan Rahang bisa Terjadi karena Keturunan? Ini Penjelasan drg. Andi Tajrin
Dalam pemasangan behel gigi, seorang dokter gigi juga perlu memperhatikan hubungan antara rahang atas dan bawah dengan tulang tengkorak yang penuh dengan persarafan.
Untuk itu, jika dalam pemasangan behel gigi tidak dilakukan oleh ahlinya, maka dapat dipastikan akan menimbulkan masalah baru.
Padahal lama pemakaian behel gigi membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni bisa mencapai tiga tahun lebih.

Lama pemakaian behel gigi ini tergantung dengan tingkat keparahan gigi yang dimiliki pasien.
Terlebih jika usia pasien sudah relatif tua yang menandakan proses pertumbuhan gigi telah selesai, maka rentang waktu pemakaian behel gigi akan lebih lama. Mengingat tulang gigi sudah semakin keras.
Oleh karena itu, idealya pemasangan behel gigi dilakukan pada usia 13 sampai 20 tahun karena lama penggunaannya cenderung lebih cepat
Baca juga: Ketahui Beberapa Faktor Risiko Terjadinya Gigi Impaksi, Salah Satunya Disebabkan Ukuran Rahang
"Cepatnya pemakaian alat orthodonti ini tidak akan sampai satu atau dua tahun, tergantung tingkat keparahannya," kata Rahmat.
Bukan untuk Gaya
Rahmat mengatakan, sesungguhnya behel gigi dibuat bukan untuk gaya (tanpa indikasi medis).
Namun sayangnya, karena banyak anak muda melihat behel gigi terlihat menarik atau mampu meningkatkan penampilan, maka menjadi banyak diminati.

"Anak muda sekarang ini untuk menunjukkan status sosial atau sekadar menunjukan mengikuti model, jadi merasa perlu menggunakan behel. Padahal giginya sudah rapi," kata Rahmat.
Itu sebenarnya tidak dianjurkan, karena tentu akan memberikan dampak pada kesehatan gigi.
Penjelasan drg. H. Rahmat Juliadi, M.H.Kes ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)