TRIBUNHEALTH.COM - Kebiasaan buruk merupakan sebuah pola perilaku kebiasaan yang sering dilakukan dan memberikan dampak pada kesehatan.
Sementara kebiasaan buruk yang memengaruhi kesehatan gigi dan mulut dikenal dengan istilah oral bad habit, yaitu keadaan dan perilaku yang sering dilakukan oleh orang secara berulang-ulang baik disadari atau tanpa disadari.
Kebiasaan buruk ini jika dilakukan terus-menerus akan berdampak pada kesehatan gigi dan mulut.
"Itupun kalau dilihat daripada pembagian oral bad habit itu dikategorikan menjadi dua, ada kebiasaan buruk dibawah kesadaran daripada orang tersebut. Ada juga yang tanpa disadari yang berdampak pada kebiasaan buruk tersebut," ujar Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
Baca juga: Ahli Gizi Sebut Diet Gizi Seimbang di Dalam Satu Piring Harus Terdapat 4 Komponen

Baca juga: Jangan Terlalu Sering Konsumsi Mie Instant Apalagi Ditambah Nasi, Bisa Menyebabkan Penumpukan Lemak
"Saya berikan contoh, mungkin salah satunya merokok," ulas Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
Menurut Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP merokok merupakan kebiasaan buruk yang berdampak secara umum dan terkhusus tampak jelas pada kesehatan gigi dan mulut.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 03 Desember 2022.
Merokok dapat menyebabkan gigi mengalami perubahan warna dan sebagainya.
Tak hanya memengaruhi kesehatan gigi dan mulut, kebiasaan merokok juga memberikan dampak buruk pada kesehatan tubuh secara umum.
Merokok merupakan salah satu contoh kebiasaan buruk yang disadari.
Sementara kebiasaan buruk yang tanpa disadari salah satunya adalah bruxism atau menggertakkan gigi .
Kebiasaan ini biasa terjadi pada orang dalam keadaan tertidur.
"Kemudian dia melakukan kebiasaan tanpa sadar menggertakan gigi sehingga berdampak kerusakan lapisan gigi bagian terluar yang disebut enamel, abrasi dan sebagainya," tambah Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
Baca juga: Burger Termasuk Makanan Sehat atau Junk Food? Begini Tanggapan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz

Baca juga: Jika Anak Mengalami Keterlambatan dalam Tumbuh Kembangnya, Orang Tua Harus Segera Mengunjungi Dokter
"Baik dari kelompok orang dewasa atau anak-anak, hampir sering dijumpai (memiliki kebiasaan buruk)," jelas Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
"Namun ada yang menarik bahwasannya ada kebiasaan buruk yang terkadang yang bersangkutan dalam hal ini orangnya maupun kedua orang tua karena kebetulan ini terkait dengan kebiasaan buruk yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Utamanya mereka yang berusia bayi sampai balita, yaitu yang disebut karies nutrition bottle," lanjutnya.
"Jadi satu penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan buruk yang menyebabkan permukaan atau lapisan permukaan gigi hampir semua rusak secara serempak bukan hanya satu atau dua gigi yang mengalami lubang dan sebagainya," samnbung drg. Munawir.
Karies nutrition bottle terjadi pada semua permukaan gigi anak.
Hal ini disebabkan karena kebiasaan pemberian susu kepada anak bayi atau balita dengan menggunakan botol susu.
Baca juga: Keterlambatan Tumbuh Kembang Anak Menandakan Jika Anak Mengalami Gangguan Tumbuh Kembang

Baca juga: Prosedur Pemasangan Implan Gigi yang Mengutamakan Kenyamanan Pasien, Simak drg. Nur Hendra, Sp. Pros
Dalam kondisi seperti ini, terkadang bayi atau balita yang terbiasa dengan pemberian susu seperti ini berdampak luas.
Tidak hanya menyebabkan kerusakan pada permukaan gigi, namun bisa juga menyebabkan penyempitan rahang.
Baca juga: Sebelum Ajar Calistung pada Anak, Psikolog Imbau Orang Tua Pahami Kemampuan Anak Terlebih Dahulu
Penjelasan Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 03 Desember 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.