TRIBUNHEALTH.COM - Erosi gigi merupakan masalah yang jarang kita sadari.
drg. Anastasia menyampaikan, erosi gigi dipicu oleh 2 pemicu utama yaitu :
- Faktor intrinsik
Biasanya dipicu oleh kondisi keasaman lambung yang ada dalam situasi berlebih oleh beragam faktor.
Sleain itu bisa dikarenakan penyakit-penyakit semisal anoreksia nervosa, bulimia nervosa, GERD, xerostomia atau mulut kering.
- Faktor ekstrinsik
Pada faktor ekstrinsik ini seyogyanya dapat kita kendalikan dengan mudah dibandigkan faktor intrinsik.

Baca juga: Mengenal Kategori Keausan Gigi Salah Satunya Erosi Gigi yang Dipaparkan drg. Anastasia
Faktor ekstrinsik seperti makanan dan minuman, diantaranya semisal susu fermentasi, minuman beralkohol, jenis makanan dan minuman asam atau manis, tinggi karbohidrat, juga minuman bersoda.
Termasuk kopi memiliki peran dalam memicu kejadian erosi gigi.
Obat-batan seperti vitamin C, aspirin dan obat-obatan yang mengandung ferum, antihistamin.
Tak hanya itu saja, kondisi lingkungan rongga mulut yang bersifat asam termasuk lingkungan di luar kita.
drg. Anastasia mengatakan, terdapat riset tentang asap yang mengandung belerang juga memiliki peran pada kejadian erosi gigi.
Baca juga: Begini Penanganan yang Diberikan oleh Dokter Gigi ketika Menjumpai Pasien yang Alami Erosi Gigi
Erosi gigi merupakan proses kronis, kehilangan jaringan permukaan gigi yang bersifat irreversible artinya tidak bisa kembali secara spontan.
Biasanya dipicu oleh proses kimiawi dari zat asam yang sama sekali tidak melibatkan aktivitas mikroorganisme.
Boleh dikatakan bahwa kondisi ini bukan merupakan hasil fermentasi karbohidrat pada umumnya seperti kejadian pada karies, tetapi sesuatu yang berkebalikan dari itu.
Artinya tanpa adanya aktivitas mikroosganisme dalam rongga mulut.
Prosesnya biasa diawali dengan kejadian-kejadian awal dari situasi atau kondisi demineralisasi email yang biasanya terjadi ketika kristal hidroksiapatit dari email gigi rusak oleh adanya proses difusi yang merupakan proses perpindahan kalsium dari email ke dalam saliva atau cairan rongga mulut.
Baca juga: Erosi Gigi Bisa Dipicu oleh Faktor Intrinsik dan Penyakit General, Begini Upaya Pencegahan Erosi
Bila proses ini terus menerus berlangsung, maka prisma enamel gigi akan hilang dan secara fisik kita akan melihat adanya kejadian porositas pada gigi.
Untuk kejadian erosi dan kejadian karies ada persamaannya.
drg. Anastasia menyampaikan pada kejadian deminaeralisasi jaringan keras gigi oleh asam, baik karies maupun proses erosi terjadi proses tersebut.
Perbedaannya yakni dimuasal asamnya, pada karies berasal dari aktivitas mikroorganisme, sementara pada erosi bukan disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme.
Tetapi erosi berasal dari proses kimiawi tanpa keterlibatan langsung dari mikroorganisme dalam rongga mulut.
Baca juga: Ketahui Tanda-tanda Erosi Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Sebut dalam Kondisi Lanjut Menyebabkan Nyeri
Biasanya proses erosi gigi dimulai pada pelepasan kalsium yang terjadi ketika konsentrasi hidrogen meningkat.
Dalam situasi ini, maka bisa terjadi kerusakan hidroksiapatit lapisan keras dari gigi pada lapisan enamel atau lapisan pertama gigi.
Kecepatan melarutnya email perlu kita perhatikan dan sangat dipengaruhi oleh :
- Derajat keasaman
- Konsentrasi asam
- Waktu melarutnya
- Ada tidaknya kalsium dan fosfat pada material gigi tersebut
Baca juga: Erosi Gigi Dipicu oleh Proses Kimiawi dari Zat Asam yang Tidak Melibatkan Aktivitas Mikroorganisme
Kalsium merupakan struktur utama pembentuk dari gigi.
Fosfor juga salah satu materi utama yang ada dalam gigi dan biasanya prosentasenya cukup tinggi.
drg. Anastasia menyampaikan, fosfor dalam tubuh sekitar 85 persen ada pada gigi dan tulang kita.
Jika dijaringan lunak kita hanya sebatas 14 persen dan sekitar 1 persen ada pada ekstraseluler atau antar seluler.
Ini disampaikan pada channel YouTube Warta Kota bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)