TRIBUNHEALTH.COM - Perlu kita tahu bahwa patologi terkait jaringan gigi secara garis besar sebetulnya terbagi atas 2 jenis, yaitu :
- Karies
- Non Karies
Khusus untuk patologis yang diakibatkan atau disebut pemicunya adalah non karies, merujuk pada suatu keadaan dimana permukaan jaringan gigi hilang.
Atau sering kita sebut dalam bahasa Indonesia sebagai keausan gigi.
Ausnya gigi secara umum terbagi menjadi 4 kategori, yakni :
- Afraksi
- Atrisi
- Abrasi
- Erosi
Baca juga: Waspada Erosi Gigi jika Lakukan Bleaching Tidak dengan Dokter, Simak drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
Erosi gigi merupakan proses kronis, kehilangan jaringan permukaan gigi yang bersifat irreversible artinya tidak bisa kembali secara spontan.
Biasanya dipicu oleh proses kimiawi dari zat asam yang sama sekali tidak melibatkan aktivitas mikroorganisme.
Boleh dikatakan bahwa kondisi ini bukan merupakan hasil fermentasi karbohidrat pada umumnya seperti kejadian pada karies, tetapi sesuatu yang berkebalikan dari itu.
Artinya tanpa adanya aktivitas mikroorganisme dalam rongga mulut.
Prosesnya biasa diawali dengan kejadian-kejadian awal dari situasi atau kondisi demineralisasi email yang biasanya terjadi ketika kristal hidroksiapatit dari email gigi rusak oleh adanya proses difusi yang merupakan proses perpindahan kalsium dari email ke dalam saliva atau cairan rongga mulut.
Baca juga: Begini Cara Pencegahan Erosi Gigi, Dokter Gigi Sarankan untuk Mengurangi Makanan atau Minuman Asam
Bila proses ini terus menerus berlangsung, maka prisma enamel gigi akan hilang dan secara fisik kita akan melihat adanya kejadian porositas pada gigi.
Untuk kejadian erosi dan kejadian karies ada persamaannya.
drg. Anastasia menyampaikan pada kejadian deminaeralisasi jaringan keras gigi oleh asam, baik karies maupun proses erosi terjadi proses tersebut.
Perbedaannya yakni di muasal asamnya, pada karies berasal dari aktivitas mikroorganisme, sementara pada erosi bukan disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme.
Tetapi erosi berasal dari proses kimiawi tanpa keterlibatan langsung dari mikroorganisme dalam rongga mulut.
Biasanya proses erosi gigi dimulai pada pelepasan kalsium yang terjadi ketika konsentrasi hidrogen meningkat.
Baca juga: Kebiasaan Mengonsumsi Makanan dan Minuman Asam Dapat Sebabkan Erosi Gigi
Dalam situasi ini, maka bisa terjadi kerusakan hidroksiapatit lapisan keras dari gigi pada lapisan enamel atau lapisan pertama gigi.
Kecepatan melarutnya email perlu kita perhatikan dan sangat dipengaruhi oleh :
- Derajat keasaman
- Konsentrasi asam
- Waktu melarutnya
- Ada tidaknya kalsium dan fosfat pada material gigi tersebut
Kalsium merupakan struktur utama pembentuk dari gigi.
Fosfor juga salah satu materi utama yang ada dalam gigi dan biasanya persentasenya cukup tinggi.
Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Paparkan Faktor Risiko Terjadinya Erosi Gigi, Begini Penjelasannya
drg. Anastasia menyampaikan, fosfor dalam tubuh sekitar 85 persen ada pada gigi dan tulang kita.
Jika di jaringan lunak kita hanya sebatas 14 persen dan sekitar 1 persen ada pada ekstraseluler atau antar seluler.
Ini disampaikan pada channel YouTube Warta Kota bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)