TRIBUNHEALTH.COM - Skabies adalah penyakit pada kulit yang sering terjadi pada orang dewasa.
Namun tahukah Anda, rupanya skabies juga bisa dialami oleh anak-anak bahkan sejak usia bayi.
Disebutkan oleh dr. As Zuhruf Rudhuwan, skabies yang terjadi pada bayi sering disebabkan karena tertular dari sang ibu.
Baca juga: Skabies Bisa Sangat Parah bila Terjadi pada Penderita HIV dan Diabetes
"Semua orang bisa terkena, kalau ibunya ada skabies maka bisa menularkan ke anaknya," ungkap Zuhruf dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Pada anak bayi, skabies cenderung bisa terjadi pada seluruh badan tak terkecuali pada area kelamin.
Namun perlu digarisbawahi, bahwa penyakit skabies terjadi bukan karena diturunkan yang muncul sejak bayi baru lahir.

"Ketularannya pas di luar, ada kontak fisik kulit dengan kulit," imbuhnya.
Inkubasi Skabies
Infeksi pada kulit ini sangat banyak ditemui di kalangan masyarakat.
Tak hanya menyerang satu area tubuh saja, biasanya skabies juga bisa menjangkit pada seluruh tubuh.
Baca juga: Selain Penggunaan Skincare, dr. Amelica Paparkan Treatment untuk Mengatasi Kulit Kusam dan Keriput
Lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat seluruh tubuh bisa terkena skabies, cukup lama.
Waktu yang dibutuhkan (masa inkubasi) sekitar 2 sampai 6 minggu.
Tetapi dalam kondisi tertentu, masa penularan bisa dengan hitungan hari saja. Seperti 4 hari.

Selanjutnya setelah gejala timbul, maka pengobatan diberikan tergantung dengan daya tahan tubuh penderita.
"Jadi nggak bisa ditarget seminggu atau berapa lama, karena bisa berbulan-bulan," ungkap Zuhruf.
Dialami Penderita HIV
Skabies atau infeksi kulit yang disebabkan oleh kutu bisa menyerang berbagai area tubuh.
Baca juga: Sederet Manfaat jika Lakukan Sunat, Dokter: Mulai dari Mengurangi Risiko ISK hingga Tertular HIV
Kondisi ini bisa sangat parah terjadi jika dialami oleh penderita HIV serta seseorang yang memiliki penyakit sistemik, seperti diabetes.
Biasanya tanda yang akan muncul sangat banyak pada area seluruh badan, utamanya pada sela-sela jari tangan kaki dan area kelamin.

Zuhruf menerangkan, tanda ini biasanya akan muncul sisik yang begitu banyak pada kulit.
Dalam bahasa medis dinamakan dengan Skabies norwegian.
Baca juga: Benar atau Tidak, Jarang Kramas Memicu Munculnya Kutu Rambut? Berikut Ulasan dr. Arieffah Sp.KK
Penyakit infeksi kulit ini sangat bersifat menular alias infeksius.
Gejala Infeksi Kutu
Seseorang yang terkena infeksi kutu ini, akan merasakan sejumlah gejala. Antara lain:
- Timbul bintik kecil disertai nanah
- Timbul bercak merah

- Gatal terutama pada malam hari
Zuhruf menyebut, gejala di atas jika sudah terkena pada salah satu orang, maka akan mudah menularkan pada orang lain yang tinggal bersama.
Disebutkan olehnya, bahwa penyakit ini bisa menyerang pada seluruh area badan.
Baca juga: Dokter Sebut Penggunaan Pelembab Bisa Membantu Mengatasi Rasa Gatal Akibat Mengalami Alergi Kulit
Namun ada tempat-tempat tertentu yang sering ditempati oleh kutu tersebut.
Seperti:
- Sela jari tangan
- Sela jari kaki

- Pergelangan tangan
- dan area genital.
Area genital bila sudah terinfeksi kutu akan sulit disembuhkan.
Baca juga: Dokter: Jangan Sangkal bila Anak Terinfeksi Kutu Rambut, Waspada Risiko yang Akan Terjadi
"Pengalaman beberapa pasien yang pernah mengalami infeksi kutu, lama sembuhnya," kata Zuhruf.
Dibanding area tubuh lainnya, bagian genital menjadi tempat terberat jika sudah terkena infeksi kutu.Penjelasan dr. As Zuhruf Rudhuwan ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)