TRIBUNHEALTH.COM - Skabies atau infeksi kulit yang disebabkan oleh kutu bisa menyerang berbagai area tubuh.
Kondisi ini bisa sangat parah terjadi jika dialami oleh penderita HIV serta seseorang yang memiliki penyakit sistemik, seperti diabetes.
Biasanya tanda yang akan muncul sangat banyak pada area seluruh badan, utamanya pada sela-sela jari tangan kaki dan area kelamin.
Baca juga: Tipe Vitiligo dan Tandanya yang Perlu Dikenali dari Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Arini Widodo
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, dr As Zuhruf Rudhuwan menerangkan tanda ini biasanya akan muncul sisik yang begitu banyak pada kulit.
Dalam bahasa medis dinamakan dengan Skabies norwegian.

Penyakit infeksi kulit ini sangat bersifat menular alias infeksius.
Gejala Infeksi Kutu
Seseorang yang terkena infeksi kutu ini, akan merasakan sejumlah gejala. Antara lain:
- Timbul bintik kecil disertai nanah
- Timbul bercak merah
Baca juga: dr. Irmadani Sebut Melasma adalah Salah Satu Kelainan Kulit yang Ditandai dengan Perubahan Warna
- Gatal terutama pada malam hari
Zuhruf menyebut, gejala di atas jika sudah terkena pada salah satu orang, maka akan mudah menularkan pada orang lain yang tinggal bersama.
Disebutkan olehnya, bahwa penyakit ini bisa menyerang pada seluruh area badan.

Namun ada tempat-tempat tertentu yang sering ditempati oleh kutu tersebut.
Seperti:
- Sela jari tangan
- Sela jari kaki
Baca juga: Kenali Infeksi Kulit di Sekitar Organ Intim dr. As Zuhruf Rudhuwan: Tidak Berhubungan dengan IMS
- Pergelangan tangan
- dan area genital.
Area genital bila sudah terinfeksi kutu akan sulit disembuhkan.

"Pengalaman beberapa pasien yang pernah mengalami infeksi kutu, lama sembuhnya," kata Zuhruf.
Dibanding area tubuh lainnya, bagian genital menjadi tempat terberat jika sudah terkena infeksi kutu.
Pengobatan Infeksi Kutu
Seseorang yang sudah terinfeksi kutu harus lekas mendapatkan pengobatan yang tepat.
Berdasarkan pemaparan Zuhruf, pengobatan yang diberikan pada pasien yang sudah terinfeksi kutu berupa pemberian obat yang bisa dioleskan pada seluruh tubuh serta pengolesan pada area bintik-bintik pada kulit.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Kulit yang Mengalami Penumpukan Sel Kulit Mati, Berikut Ulasan dr. Carmelita
Terapi ini harus rutin dilakukan selama satu minggu sekali.
Disamping pengobatan diatas, selimut, handuk, dan sprei yang digunakan oleh pasien diimbau lekas dicuci dengan air panas atau direbus agar kuman mati.
"Kalau nggak dicuci dengan air panas maka kuman itu akan mengeluarkan kembali dari kain tersebut," pungkas Zuhruf.
Penjelasan dr. As Zuhruf Rudhuwan ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)