TRIBUNHEALTH.COM - Tifus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella.
Bakteri salmonella hidup di makanan dan minuman yang hendak dikonsumsi.
Biasanya makanan tersebut tak disadari masyarakat telah tercemar bakteri salmonella penyebab penyakit tifus.
Baca juga: Kenali Penyakit Tifus, Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri Rickettsia dan Menyerang Melalui Kulit
Bila terinfeksi penyakit tifus, maka jangan tunda melakukan pemeriksaan pada dokter untuk mendapatkan pengobatan.
Ada tiga jenis pengobatan yang biasa diberikan dokter pada penderita tifus.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, antara lain:

1. Minum obat antibiotik
Pasien dianjurkan mengonsumsi obat antibiotik dalam jangka waktu yang panjang.
"Ada 5 hari atau 7 hari, bahkan lebih.
Resep yang diberikan dokter ini harus dihabiskan," ungkap dr. Lia Ratna Adi.
Baca juga: Haruskah Konsumsi Antibiotik Sampai Habis jika Sudah Sehat? Ini Tanggapan dr. Alia Kusuma Rachman
Pemberian antibiotik ini diperuntukan bagi penderita tifus yang tidak mengalami komplikasi.
2. Perubahan makanan
Penderita tifus diharuskan mengonsumsi makanan yang mudah dicerna alias ramah bagi saluran cerna.

Silahkan mengonsumsi makanan dengan tinggi protein, namun sebaiknya hindari makanan tinggi serat.
3. Perubahan gaya hidup
Terapkan pola makan secara teratur dan rajin mencuci tangan.
Jangan lupakan untuk rutin mengonsumsi air putih, hentikan kebiasaan jajan sembarangan, hindari makan-makanan pedas dan istirahat yang cukup.
Baca juga: Paratifus Mirip dengan Tifus, Penyakit yang Diakibatkan Infeksi Bakteri Salmonella Paratyphi
Tanda Tifus
Gangguan di saluran cerna tak melulu indikasi penyakit pada lambung maupun usus.
Bisa jadi tanda gangguan saluran cerna merujuk pada penyakit tifus.
Menurut pemaparan Lia, ada sejumlah tanda gangguan saluran cerna indikasi penyakit tifus.

Di antaranya yakni:
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
Baca juga: Berikut Ini Gejala Aneurisma Aorta Abdominal, Termasuk Sakit Perut yang Tak Kunjung Hilang
- Perut terasa begah
- Susah buang air besar
- Diare.
Pemeriksaan Tifus
Seseorang yang mengalami penyakit tifus akan merasakan sejumlah gejala yang khas.
Seperti timbul demam pada sore hari yang berlangsung lama.

Namun untuk memastikan tanda ini, penderita harus melakukan serangkaian pemeriksaan.
Lia menjelaskan pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk deteksi tifus.
Antara lain:
1. Anamnesa
Pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara bersama pasien.
Baca juga: Bahaya Tipes pada Anak Tak Hanya Sebabkan Diare, Tapi juga Mengganggu Tumbuh Kembang
Dokter akan menanyakan seluruh keluhan yang dialami pasien.
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan ini dilakukan mulai dari mata hingga kaki.
"Dilihat pada mata ada Hb rendah atau tidak, bagaimana kondisi lidahnya."
"Biasanya kalau sudah parah akan timbul lidah tifoid," imbuh Lia.

Keadaan ini merujuk pada kondisi lidah yang putih dengan bagian samping berwarna merah dan bergetar.
3. Pemeriksaan laboratorium
Setelah rangkaian pemeriksaan sebelumnya telah dilakukan, maka untuk memastikan gejala yang dialami pasien, akan dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Baca juga: dr. Huminsa Ranto Sp.A, M.Sc Paparkan Pantangan Makanan hingga Proses Penyembuhan pada Tipes Anak
Penjelasan dr. Lia Ratna Adi dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)