TRIBUNHEALTH.COM - Infeksi kutu adalah tanda adanya masalah pada area kulit.
Infeksi kutu ditandai dengan munculnya bintil kecil pada area tubuh yang terkena.
Seringkali bintil tersebut muncul pada area organ intim lalu disebut sebagai tanda infeksi menular seksual.
Baca juga: Dokter: Jangan Sangkal bila Anak Terinfeksi Kutu Rambut, Waspada Risiko yang Akan Terjadi
Padahal jika ditelusuri lebih lanjut, bintil pada area organ intim tak melulu tanda adanya infeksi kutu.
Untuk mengatasi infeksi kutu, penderita dianjurkan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Karena sangat jarang ditemui keluhan infeksi kutu bisa sembuh dengan sendirinya, mengingat gejalanya begitu cepat meluas.

"Menularnya sangat cepat sekali, jadi sangat infeksius," kata dr. As Zuhruf Rudhuwan dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Dalam pengobatan infeksi kutu ini bisa membutuhkan waktu dalam jangka waktu sebentar atau lama.
Hal ini tergantung dengan kondisi pasien masing-masing.
Baca juga: dr. As Zuhruf Rudhuwanl: Infeksi Jamur Tak Selalu Disertai Rasa Nyeri, Ini Gejala yang Sering Muncul
Namun jika miliki daya tahan tubuh yang bagus dan usia produktif, biasanya satu atau dua kali kunjungan saja pasien bisa sembuh.
Mengingat prinsip utama dalam penanganan infeksi kutu adalah membersihkan area yang sudah ditempati penderita. Seperti sprei, selimut, maupun baju.

Disamping dokter tetap akan memberikan obat salep khusus yang akan dioleskan di seluruh badan selama seminggu sekali.
"Semaleman dipakai di badan, lalu dibawa tidur, besok paginya mandi dan sprei, baju dicuci dan kasur dijemur," kata Zuhruf.
Baca juga: dr. Hari Purwanto Paparkan Tata Laksana Penyakit Scabies, Jaga Kebersihan hingga Gunakan Salep
Selanjutnya jika masih timbul bintil, lakukan langkah di atas pada minggu berikutnya.
Dialami Penderita HIV
Skabies atau infeksi kulit yang disebabkan oleh kutu bisa menyerang berbagai area tubuh.
Kondisi ini bisa sangat parah terjadi jika dialami oleh penderita HIV serta seseorang yang memiliki penyakit sistemik, seperti diabetes.

Biasanya tanda yang akan muncul sangat banyak pada area seluruh badan, utamanya pada sela-sela jari tangan kaki dan area kelamin.
Zuhruf menerangkan, tanda ini biasanya akan muncul sisik yang begitu banyak pada kulit.
Dalam bahasa medis dinamakan dengan Skabies norwegian.
Baca juga: Skabies Bisa Sangat Parah bila Terjadi pada Penderita HIV dan Diabetes
Penyakit infeksi kulit ini sangat bersifat menular alias infeksius.
Gejala Infeksi Kutu
Seseorang yang terkena infeksi kutu ini, akan merasakan sejumlah gejala. Antara lain:
- Timbul bintik kecil disertai nanah
- Timbul bercak merah

- Gatal terutama pada malam hari
Zuhruf menyebut, gejala di atas jika sudah terkena pada salah satu orang, maka akan mudah menularkan pada orang lain yang tinggal bersama.
Disebutkan olehnya, bahwa penyakit ini bisa menyerang pada seluruh area badan.
Namun ada tempat-tempat tertentu yang sering ditempati oleh kutu tersebut.
Baca juga: Benar atau Tidak, Jarang Kramas Memicu Munculnya Kutu Rambut? Berikut Ulasan dr. Arieffah Sp.KK
Seperti:
- Sela jari tangan
- Sela jari kaki
- Pergelangan tangan

- dan area genital.
Area genital bila sudah terinfeksi kutu akan sulit disembuhkan.
"Pengalaman beberapa pasien yang pernah mengalami infeksi kutu, lama sembuhnya," kata Zuhruf.
Dibanding area tubuh lainnya, bagian genital menjadi tempat terberat jika sudah terkena infeksi kutu.
Baca juga: Anak Terkena Kutu Rambut, Haruskah Libur Sekolah Guna Cegah Penularan? Ini Kata dr. Arieffah, Sp. KK
Penjelasan dr. As Zuhruf Rudhuwan ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)