Breaking News:

dr. Hari Purwanto Paparkan Tata Laksana Penyakit Scabies, Jaga Kebersihan hingga Gunakan Salep

Tak hanya minum obat saja, penanganan scabies dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, kebersihan badan hingga menggunakan salep.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Tribun Manado
Ilustrasi kulit gatal akibat penyakit scabies 

TRIBUNHEALTH.COM - Scabies adalah salah satu jenis penyakit kulit yang menular yang disebabkan oleh parasit atau kutu yang menempel di kulit bagian epidermis.

Parasit atau kutu penyebab scabies bernama Sarcoptes Scabiei, yang ditandai dengan munculnya rasa gatal pada kulit terutama terjadi pada malam hari.

Penularan penyakit scabies dapat ditularkan secara langsung melalui kontak langsung dengan penderitanya dan secara tidak langsung melalui barang yang digunakan bersama.

Parasit atau kutu scabies tersebut dapat muncul akibat tidak menjaga kebersihan dengan baik, baik kebersihan badan, tempat tinggal, dan kebersihan pakaian.

Salah satu pakaian yang harus diperhatikan kebersihannya adalah celana jeans. Penggunaan celana jeans berhari-hari dan jarang dicuci menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit scabies.

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Dermatovenereologi, dr. Hari Purwanto, Sp. DV memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

Baca juga: Scabies Dapat Memicu Komplikasi jika Tak Diobati, Simak Ulasan dr. Hari Purwanto, Sp. DV

ilustrasi menjaga kebersihan tempat tidur untuk mencegah penyakit scabies
ilustrasi menjaga kebersihan tempat tidur untuk mencegah penyakit scabies (ideagrid.id)

Untuk menghindari bakteri, parasit, atau kutu yang menempel di celana jeans, dr. Hari menyarankan untuk merendam celana jeans dengan air panas sebelum dicuci.

Air panas yang digunakan untuk merendam celana jeans tidak harus air panas yang mendidih cukup sekitar 60 - 70 derajat atau hangat-hangat panas.

dr. Hari memaparkan, pakaian yang tidak dipakai dalam jangka waktu lama seperti celana jeans, dianjurkan disimpan dengan cara membungkus pakaian tersebut dengan plastik.

"Jadi kalau masih ada parasit atau kutu yang tersisa, parasit atau kutu tersebut tidak bisa bernapas dan akhirnya parasit atau kutu tersebut mati karena pakaian dibungkus dengan plastik," tutur dr. Hari.

2 dari 4 halaman

"Jadi memang gampang-gampang susah untuk tata laksana atau terapi dari scabies ini."

Selain mengkonsumsi obat untuk penyembuhannya, kebersihan adalah hal yang utama yang harus dijaga dan diperhatikan.

Kebersihan yang diperhatikan mulai dari kebersihan tempat tinggal, kebersihan pakaian, kebersihan tempat tidur, hingga kebersihan alat untuk mandi.

Jika scabies tidak hanya terjadi pada satu orang saja, maka pengobatan scabies harus dilakukan untuk semua orang.

Meskipun tingkat keparahan satu orang dengan lainnya tidak sama, namun baik scabies yang parah atau yang biasa saja harus segera diobati.

Baca juga: Tak Hanya Gatal Saja, dr. Hari Purwanto, Sp. DV Paparkan Gejala Lain dari Penyakit Kulit Scabies

ilustrasi seseorang yang mengalami scabies
ilustrasi seseorang yang mengalami scabies (pixabay.com)

Ketika salah satu penderita scabies yang tinggal bersama tidak melakukan pengobatan, maka dapat menularkan lagi pada orang yang sudah sembuh dari scabies.

dr. Hari menjelaskan, selain menjaga kebersihan, tata laksana lain dalam scabies adalah dengan memberikan obat yang berbentuk salep oles.

Salep untuk scabies tidak sama dengan salep pada umumnya, salep pada umumnya sering kali dianjurkan untuk digunakan dua kali sehari.

Namun pada scabies penggunaannya tidak seperti itu, pada scabies salep yang digunakan harus dioleskan ke seluruh badan dari leher sampai ujung kaki.

"Jadi satu wadah itu bisa langsung habis untuk orang dewasa karena memang harus dioleskan pada seluruh tubuh," terang dr. Hari.

3 dari 4 halaman

Salep untuk scabies dianjurkan digunakan sebelum tidur, baik pada bagian kulit yang gatal maupun tidak gatal.

Penggunaan salep ini seperti penggunaan hand body yang dioleskan ke seluruh bagian tubuh.

Sebelum menggunakan salep ini dianjurkan kulit tidak terkena air dan setelah penggunaan salep kulit tidak boleh terkena air kurang lebih 4 jam.

"Biasanya kita anjurkan untuk mengoleskan salep sebelum tidur kemudian baru boleh kena air besoknya," jelas dr. Hari.

"Selama penggunaan kurang dari empat jam tidak boleh kena air, kalau kena air harus dioleskan ulang."

Baca juga: Mengenal Dua Macam Penularan Scabies, Langsung dan Tidak Langsung, Begini Ulasan dr. Hari Purwanto

ilustrasi penggunaan salep untuk mengobati scabies
ilustrasi penggunaan salep untuk mengobati scabies (freepik.com)

"Setelah penggunaan salep, akan dilakukan pengecekan selama satu minggu. Jika setelah satu minggu masih ada keluhan gatal, penggunaan salep harus diulangi lagi dengan cara yang sama."

"Jadi penggunaan saleb pada scabies ini tidak perlu digunakan setiap hari," lanjut dr. Hari.

Selain obat oles, dr. Hari menyebutkan jika dokter juga akan memberikan obat minum yang sesuai dengan gejala pasien.

Pada pasien yang memiliki infeksi sekunder, akan diberikan antibiotik karena adanya infeksi bakteri.

"Kalau ada yang demam diberikan obat demam, intinya disesuaikan dengan gejala. Tapi terapi yang utama adalah terapi saleb yang dioleskan di kulit sekali," terang dr. Hari.

4 dari 4 halaman

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Dermatovenereologi, dr. Hari Purwanto, Sp. DV dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video pada 28 April 2022.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.compersalinan caesarpersalinanmelahirkandr. Kondang Usodo Sp.OG Baby Blues Nifas
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved