Breaking News:

drg. Anastasia: Penanganan Rahang Tergantung dari Pemicunya dan Perlu Diketahui Penyebab Anomali

Berbicara tentang nyeri pada rahang, tentunya kondisi tersebut membuat seseorang merasa sangat tidak nyaman.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.kompas.com
ilustrasi seseorang yang mengalami nyeri rahang 

TRIBUNHEALTH.COM - Bicara tentang nyeri memang cukup menarik, selain terkait pemicu etiologis anatomi dan anomali apa yang sedang berlangsung.

Tetapi juga terkait pada kondisi nilai ambang rasa sakit seseorang.

drg. Anastasia menyampaikan bahwa penanganan terhadap rahang tergantung dari pemicunya dan perlu diketahui pemicu kejadian anomali tersebut.

Apabila dipicu oleh kejadian anomali pada gigi, maka giginya lah yang dirawat.

Jika pemicunya adalah kejadian pada temporomandibular joint, maka dipulihkan kondisi anomalinya.

Kejadian bergesernya temporomandibular joint, sehingga seseorang membuka mulut tidak bisa menutup kembali, tertawa tidak bisa menutup kembali atau misalkan berbunyi seperti "klek klek klek" atau klicking pada area tersebut.

ilustrasi seseorang yang mengalami nyeri rahang
ilustrasi seseorang yang mengalami nyeri rahang (health.kompas.com)

Baca juga: Sesegera Mungkin Konsultasi dengan Dokter Menjadi Pilihan Tepat Ketika Mengeluhkan Nyeri Rahang

drg. Anastasia mengatakan, perlu diketahui terlebih dulu etiologis kejadian dari keluhan pasien dan tidak bisa disamaratakan.

Tetapi obat-obat penghilang nyeri, sementara bisa dikonsumsi.

Sementara bukan berarti terapi utamanya.

Misalkan mulut yang membuka dan tidak bisa menutup kembali atau pada kondisi terkunci tersebut disarankan untuk tidak melakukan tindakan pemaksaan.

2 dari 2 halaman

Salah satu upaya yang paling bisa dilakukan adalah relaksasi, relax dan hindari rasa panik.

Itulah mengapa dukungan sekitar seperti keluarga maupun sahabat berperan sangat penting.

Baca juga: Ketahui Beragam Penyebab Nyeri Rahang, Dokter Gigi Sebut Jika Benturan Bisa Sebabkan Nyeri Rahang

Apabila pasien panik, kondisi tersebut bisa terasakan lebih nyeri.

drg. Anastasia menyampaikan, jangan pernah melakukan tindakan sendiri apabila belum yakin pemicunya.

Menelepon dokter dengan segera bisa diupayakan, sehingga dokter bisa membimbing.

Meskipun belum bisa ditegakkan diagnosa secara definitif, tetapi setidaknya dokter bisa mengetahui kondisinya lalu bisa dibantu tindakan pertolongan darurat awal sebelum tiba di rumah sakit atau bertemu dengan dokter

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dnegan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdrg. Ummi Kalsum MH.Kes.Sp.KGhipersensitif dentinTJ Dent Medical Specialistdokter gigikonservasi gigirahanganomalidrg. Anastasia Ririen
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved