TRIBUNHEALTH.COM - Usus buntu merupakan suatu peradangan yang terjadi pada apendiks.
Apendiks ialah organ yang berbentuk seperti kantong berukuran sekitar 5 cm sampai 10 cm yang tersambung ke usus besar.
Menurut dr. Huminsa Ranto, Sp.A.,M.Sc, usus buntu pada anak ini merupakan suatu kegawatdaruratan sehingga harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.
Sebelum itu, pentingnya orangtua untuk mengetahui dan mengenal gejala dari usus buntu yang terjadi pada anak-anak.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Anak, dr. Huminsa Ranto, Sp.A.,M.Sc memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Baca juga: Hobi Makan Pedas jadi Pemicu Usus Buntu, Benarkah? Ini Kata dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH

Baca juga: dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B Paparkan Gejala yang Bisa Dirasakan Ketika Alami Radang Usus Buntu
Gejala usus buntu pada anak yang wajib diketahui orangtua
- Sakit perut
dr. Huminsa Ranto menjelaskan, sakit perut pada usus buntu awalnya berasal dari periumbilical atau berasal dari tengah perut di sekitar pusar.
Kemudian dengan berjalannya waktu, sakit perut bagian tengah tersebut akan menjalar ke sebelah kanan bagian bawah.
Jika anak sudah mengalami gejala sakit perut di bagian kanan bawah, orangtua wajib waspada dan harus segera membawa anak ke dokter.
Pasalnya sakit perut bagian kanan bawah tersebut akan menimbulkan nyeri yang cukup menyakitkan karena mengenai organ bagian dalam.
Baca juga: Usus Buntu Bisa Cetuskan Kondisi Peritonitis, Ini Tanda-tandanya menurut dr. Andi Siswandi, Sp.B

Baca juga: Usus Buntu Pecah Bisa Sebabkan Kematian, Dokter Sebut Faktor Pencetusnya yang Tidak Disadari
Menurut dr. Huminsa Ranto, organ bagian dalam tersebut memiliki banyak saraf, sehingga jika terjadi peradangan pada bagian tersebut akan menimbulkan nyeri yang hebat.
Apabila kondisi tersebut tidak segera ditangani dapat menyebabkan usus buntu pecah yang disebut dengan perforasi.
"Kalau sampai usus buntu pecah bisa mengancam nyawa kalau tidak segera diatasi."
"Usus buntu yang bocor atau pecah bisa kemana-mana, jika tidak diatasi nanahnya keluar sampai ke seluruh rongga abdomen atau rongga perut dan ini bahaya sekali."
"Kondisi ini bisa menyebabkan kematian, jadi tidak boleh disepelekan sama sekali," tegas dr. Huminsa Ranto.
Baca juga: Kurang Konsumsi Serat Bisa Memicu Terjadinya Usus Buntu, Begini Penjelasan dr. Andi Siswandi, Sp.B

Baca juga: dr. Aris Ramadhani: Pemderita Usus Buntu Serangan Akut Disarankan untuk Mempercepat Operasi
- Perut bagian kanan bawah akan sakit saat dipegang
dr. Huminsa Ranto menyampaikan, gejala khas dari usus buntu ini adalah ketika perut sebelah kanan dipegang akan terasa sangat sakit.
Kondisi ini disebut dengan nyeri tekan Mc Burney.
"Ini harus diwaspadi, jadi ditekan perut kanan bawah kalau kesakitan harus curiga dan harus segera dibawa ke rumah sakit," jelas dr. Huminsa Ranto.
"Usus buntu ini termasuk kasus bedah dan harus segera diatasi dan termasuk kasus kegawatdaruratan pada anak."
"Kondisi ini tidak boleh disepelekan karena dampaknya seperti tadi kalau sampai pecah bisa mengancam nyawa."
Baca juga: Tetap Waspada, Radang Usus Buntu Bisa Dialami oleh Semua Usia, Begini Penjelasan Selengkapnya

Baca juga: Kenali Perbedaan Usus Buntu Akut dengan Peritonitis, Dokter: Bisa Dilihat dari Kadar Nyeri Perut
- Ketika berbaring anak sering menekuk kaki kanan
dr. Huminsa Ranto menyebutkan, anak dengan kondisi sakit usus buntu itu biasanya sering menekuk kaki bagian kanan karena menahan rasa sakit di perutnya.
Jika seorang anak tiduran dan kakinya agak ditekuk atau kalau ketika anak berjalan ia memegangi perut sebelah kanan dan jalannya agak bungkuk, sudah jelas itu adalah usus buntu.
dr. Huminsa Ranto himbau jika anak sudah menunjukkan gejala seperti diatas sebaiknya segera bawa anak ke dokter dan tidak boleh ditunda.
Baca juga: Ketahui Kebiasaan yang Mudah Picu Usus Buntu Terjadi dari dr. Andi Siswandi, Sp.B
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Huminsa Ranto, Sp.A.,M.Sc dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)