TRIBUNHEALTH.COM - Gangguan menstruasi atau haid adalah kelainan yang terjadi pada siklus menstruasi.
Menurut dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K) beberapa gangguan menstruasi yang sering terjadi antara lain nyeri haid, siklus haid tidak lancar, perdarahan berlebihan dan sebagainya.
Adapun penyebab gangguan haid yang bisa berasal dari organik, adanya kelainan organ, gangguan pada serviks sampai vagina.
Baca juga: Pentingnya Mengetahui Cara Mengatur Stress Eating, Ini Kata dr. Andri Sp.KJ, FAPM

Baca juga: Ekstrak Siwak Pada Sikat Gigi Terbukti Aman Digunakan bagi Orang yang Alami Peradangan Gusi
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kandungan, dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Rubrik Kita edisi 02 Maret 2022.
Menurut dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K), periode menstruasi memanjang bisa menunjukkan adanya gangguan atau masalah kesehatan.
Pasalnya perdarahan irregular di luar siklus menstruasi atau menstruasi yang memanjang memiliki 2 komponen penyebab, yaitu:
1. Penyebab organik atau kelainan pada rahim
Umumnya ditandai dengan adanya miom, kanker ganas atau polip.
Baca juga: Apakah Psikosis Bisa Disebut Penyakit Keturunan? Begini Penjelasan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi

Baca juga: Trauma Masa Lalu Bisa Menjadi Salah Satu Penyebab Terjadinya Psikosis, Begini Penjelasan Psikolog
2. Penyebab sistemik
Ditandai dengan kelainan faktor-faktor pembekuan darah, penggunaan pil KB dan penggumpalan darah (koagulasi).
Berdasarkan penuturan Dokter Spesialis Kandungan, dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K) apabila seorang wanita mengalami perdarahan lebih dari 2 minggu tidak berhenti maka sebaiknya segera membicarakan kondisi yang dialami dengan dokter sehingga bisa segera dilakukan pemeriksaan.
Apabila terjadi perdarahan dokter perlu mendeteksi terlebih dahulu sehingga diketahui dimana terjadinya kelainan.
Dokter Spesialis Kandungan, dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K) tegaskan jika harus dilakukan pemeriksaan oleh dokter.
"Apabila murni menstruasi, pengaruhnya adalah ke hormon," jelas dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K).
Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Ungkap Penyebab Khusus Seseorang Bisa Mengalami Trauma

Baca juga: Selain Menggunakan Pasta Gigi untuk Gigi Sensitif, yang Paling Ideal Adalah ke Dokter Gigi
"Hormon itukan ke berat badan, pikiran, semua hal-hal yang mengganggu keseimbangan estrogen, progesteron, LH, FSH, itulah terjadi gangguan mens," timpal dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K).
"Tetapi kalo misalnya ada kelainan atau ada penyakit, ya penyakitnya itu," sambung dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K).
Baca juga: Dokter Tegaskan jika Melasma Tidak Berisiko Menyebabkan Komplikasi Lain, Begini Penuturannya
Penjelasan Dokter Spesialis Kandungan, dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Rubrik Kita edisi 02 Maret 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.