TRIBUNHEALTH.COM - Benjolan pada payudara identik menunjukkan adanya penyakit keganasan.
Tak lain, seperti penyakit tumor atau kanker pada payudara.
Berdasarkan penjelasan dari dr. Upick A. Miskad, PhD., Sp.PA(K), seringkali benjolan tanda tumor tak menunjukkan rasa sakit.
Baca juga: Dokter Sebut Sakit Kepala yang Dirasakan Akibat Tumor Otak Berbeda dengan Sakit Kepala Pada Umumnya
Sehingga sering kali benjolan ini dianggap sebagai tanda infeksi.
Sebaiknya identifikasi benjolan tersebut dengan tepat.
Jangan sekali-sekali mencoba untuk memijit benjolan tersebut.

Sering kali benjolan tanda tumor payudara bertekstur padat dan juga berisi cairan.
Bila ditemukan bahwa tanda alami tumor, maka segera lakukan pemeriksaan bersama dokter.
Profesi dokter yang tepat dalam menangani hal ini adalah dokter spesialis bedah onkologi.
Baca juga: Ketahui Beberapa Dampak yang Bisa Dirasakan oleh Penderita Tumor Otak, Simak Penuturan dr. Zainal
"Nanti dokter bedah onkologi memeriksa benjolan, bila jelas baru dikirim ke dokter patologi anatomi," sambung Upick dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur.
Dokter spesialis patologi anatomi berperan untuk memeriksa sel untuk memastikan adanya tumor.
Tanda Tumor dan Kanker Payudara
Bila mengalami tumor jinak, maka akan merasakan sejumlah gejala:
- Benjolan tumbuh lambat

- Benjolan masih mudah digerakkan
- Benjolan bertekstur kenyal
- Benjolan memiliki permukaan yang rata
Baca juga: Cegah Kanker Payudara, Menkes Serukan Deteksi Dini dengan Mammogram di Seluruh Kabupaten/Kota
Sementara bila sudah memasuki kategori tumor ganas (kanker payudara), maka gejala yang timbul:
- Benjolan tumbuh cepat
- Benjolan bertekstur keras

- Benjolan sulit digerakkan
- Memungkinkan benjolan berpindah tempat
- Bisa berujung kematian.
Baca juga: Siapa Saja yang Beresiko Terkena Kanker Payudara? Simak Penjelasan dr. Agus Sutarman, Sp.B.Onk
Hal di atas sangat penting dipahami, karena bila bisa mendeteksi lebih awal, maka bisa mengetahui stadium penyakit yang dialami.
Perbedaan Kanker dan Tumor Payudara
Tumor adalah kondisi yang diartikan sebagai suatu benjolan yang tumbuh tidak pada tempatnya.
Bila membahas tumor payudara, artinya terdapat benjolan pada payudara yang tidak biasa.
Tumor memiliki 2 kategori, yakni tumor jinak dan ganas.

Apabila merujuk pada tumor payudara dengan kategori ganas, maka disebut sebagai kanker payudara.
"Tentunya memiliki tanda masing-masing," ujar Upick.
Faktor Risiko Kanker Payudara
Diketahui ada banyak faktor pencetus terjadinya kanker payudara.
Dari semua faktor penyebab yang ada, kanker payudara lebih banyak dikaitkan dengan faktor genetik dan gaya hidup.
Baca juga: dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk: Kanker Payudara Tak Sama Artinya dengan Kehilangan Payudara
Namun terlepas dari hal tersebut, terdapat faktor risiko yang perlu diwaspadai.
Faktor risiko ini memudahkan seseorang mengalami kanker payudara.
Sejumlah faktor risiko kanker payudara yang perlu dipahami, antara lain:
1. Usia
Semakin lanjut usia seseorang, maka akan mudah terkena kanker.
Mayoritas pasien yang mengalami kanker payudara berusia di atas 50 tahun.

2. Tidak menyusui
Seorang perempuan yang tidak menyusui dianggap lebih rentan terkena kanker payudara.
3. Lebih cepat haid
Datang bulan lebih cepat juga bisa menjadi indikasi seseorang mudah terkena kanker payudara.
Baca juga: Waspada, Tumbuhnya Sel Kanker yang Tak Terkendali di Payudara akan Berdampak pada Kesehatan
4. Lebih lama selesai haid
Sama halnya dengan waktu haid yang lebih lama, juga akan bisa berisiko menyebabkan seseorang terkena kanker payudara.
Keadaan demikian menunjukkan bahwa adanya paparan hormon yang lebih lama.
5. Terpapar radiasi

Seorang wanita yang terpapar radiasi memudahkan untuk terkena kanker payudara.
6. Ada keluarga yang menderita
Keadaan ini berkaitan dengan faktor genetik.
Baca juga: Perlu Cermat, Ini Cara Periksa Payudara Sendiri (SADARI) untuk Mendeteksi Kanker
Penjelasan dr. Upick A. Miskad, PhD., Sp.PA(K) ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)