lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Tumor otak adalah penyakit yang timbul akibat tumbuhnya jaringan abnormal di dalam atau di sekitar otak.
Jaringan abnormal tersebut tumbuh tidak wajar dan tidak terkendali.
Namun perlu dipahami jika tumor di dalam otak tidak selalu berubah menjadi tumor ganas atau kanker.
Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS sebut adanya tumor otak dapat menekan saraf dan pembuluh darah di otak.
Akibat adanya tumor otak tentu ada berbagai dampak yang dapat dirasakan oleh penderita, antara lain:
1. Sakit kepala
Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS mengatakan jika ciri-ciri utama mengalami tumor otak adalah sakit kepala yang tidak pernah hilang, kecuali pasien konsumsi obat peredam nyeri.
Baca juga: Orangtua Tak Perlu Cemas Jika Anak Mengalami Demam, Ini Kata dr. F. Novita Wijayati M.Si, Med, Sp.A
Baca juga: Memahami Definisi Hiperpigmentasi Kulit dari Sisi Medis Menurut dr. Lusiyanti, M.Med., Sp.KK
"Sesaat akan berkurang nyerinya, namun setelah obat itu hilang efeknya pasti nyerinya muncul lagi," terang Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS dalam tayangan Rubrik Kita.
Pernyataan ini disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Rubrik Kita.
2. Nyeri kepala semakin bertambah
Dari hari ke hari, nyeri kepala yang dirasakan penderita akan semakin bertambah.
Rasa ini disebabkan karena tumor di dalam kepala terus tumbuh atau membesar.
"Kita harus bedakan ada tumor otak yang jinak, rata-rata kecepatan bertumbuhnya dalam 1 tahun bertambah ukuran 1 cm. 1 cm dalam jangka waktu setahun," timpal Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS.
Ini menandakan jika proses tumor otak adalah lambat atau pelan, sehingga seringkali pasien tidak merasakan keluhan nyeri kepala.
Namun pada tumor otak dengan pertumbuhan yang cepat seperti tumor ganas, maka kecepatan pertumbuhannya bisa 1 cm dalam setiap bulan.
Baca juga: Ketahui Cara Agar Hb Memenuhi Syarat untuk Donor Darah, seperti Disampaikan oleh Dokter Berikut
Baca juga: drg. Ardiansyah S. Pawinru: Prinsipnya, Perawatan Ortodonti Preventif Dimulai Ketika Masa Kehamilan
Rasa sakit kepala yang dirasakan pun akan semakin bertambah seiring bertambah besarnya tumor tersebut.
Tingkat keparahan tumor otak adalah tergantung dari letak tumor tersebut.
Berdasarkan keterangan Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS bahwa setiap bagian otak memiliki fungsi yang berbeda-beda.
"Contohnya ada pusat bicara di kiri bagian depan, terus di atas kanan kiri sebagai pusat gerak atau motorik, yang kanan menggerakkan badan sebelah kiri, sementara yang kiri menggerakkan badan sebelah kanan," tambah Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS.
Apabila tumor terletak pada otak dengan fungsi-fungsi yang jelas tersebut, maka tumor dengan ukuran yang masih kecilpun akan menimbulkan gangguan.
Baca juga: Kasus Gigi Gingsul Sebaiknya Menggunakan Perawatan Ortodonti Seperti Apa? Begini Jawaban Ortodontis
Baca juga: Mengetahui Upaya yang Dapat Dilakukan Dokter untuk Penderita Tumor Otak, Simak Pemaparan dr. Zainal
Tumor otak yang parah bisa mengganggu kualitas hidup dan berpotensi menjadi kanker otak.
Kanker otak ialah penyakit yang lebih serius lantaran bisa mengancam nyawa penderitanya.
Baca juga: Orangtua Perlu Memperhatikan Gejala Jika Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ini Kata dr. Lingga
Penjelasan Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Rubrik Kita edisi 14 Mei 2021.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.