TRIBUNHEALTH.COM - Berbicara tentang faktor-faktor penyebab dari depresi, ternyata banyak sekali hal-hal yang bisa menyebabkan seseorang menjadi stressor.
Stressor adalah hal yang membebani pikiran, hal yang membuat seseorang menjadi berpikir lebih berat dari biasanya dan juga bisa menyebabkan seseorang menjadi sangat bertanggung jawab yang berlebihan.
Faktor-faktor sosial dilingkungan, banyak yang bisa menjadikan seseorang mengalami kondisi depresi.
Beban kerja yang lebih dari baisanya, kondisi ekonomi yang sulit termasuk faktor-faktor sosial dilingkungan yang sering ditemui.
Konflik internal dengan orang lain atau konflik internal dengan keluarga ataupun bahkan perasaan bersalah yang ebenarnya tidak terlalu beralasan dalam arti mungkin hanya internal pribadi seseorang saja juga bisa menyebabkan kondisi depresi.

Baca juga: Sebenarnya Seperti Apa Kondisi Depresi? Berikut Ulasan Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp.KJ
Tidak pasti seseorang harus mengalami sebuah konflik terbuka dengan orang lain, kemudian konflik tersebut tidak bisa ternetralisir kemudian mengalami depresi.
Tetapi bisa jadi konflik internal sendiri yang sebenarnya tidak terlalu signifikan secara hubungan personal dengan oranglain bisa menyebabkan seseorang juga mengalami kondisi epresi.
Mayor Kes dr. Hary menyampaikan, secara teori hal ini terjadi pada beberapa ciri-ciri kepribadian orang tersebut memang mengarah atau berpengaruh yang kemungkinan bisa mengalami gangguan depresi.
Depresi sebenarnya adalah perubahan suasana hati yang didominasi oleh perasaan sedih.
Kondisi ini sendiri terjadi disebabkan oleh adanya ketidakmampuan beradaptasi suasana hati oleh respon emosi dengan hal yang terjadi.
Baca juga: Terlarut Sedih hingga Tidak Mampu Beradaptasi dengan Respon Emosi Bisa Memicu Depresi
Perubahan respon emosional yang bisa terjadi karena konflik sosial ataupun karena faktor-faktpr lingkungan lainnya yang mungkin konflik internal ataupun perasaan-perasaan bersalah, sehingga tidak mampu beradaptasi dengan respon emosional yang terjadi.
Oleh karena itu muncullah suasana perasaan hati yang sedih berkepanjangan dan berlarut-larut, sehingga menimbulkan kondisi gangguan depresi.
Ciri dari depresi adalah perubahan suasana hati yang cenderung didominasi oleh perasaan sedih.
Mayor Kes dr. Hary menyampaikan, kondisi depresi menjadi masalah terhadap perubahan suasana hati.
Jika seseorang mengalami masalah suasana hati berkepanjangan, bisa menyebabkan perubahan pola pikir bersalah atau tidak berguna yang berlebihan.
Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi: Angka Kecemasan dan Depresi Akan Semakin Meningkat selama Pandemi
Itulah ditemukan beberapa kasus bahwa gangguan depresi bisa berujung pada kondisi-kondisi yang menyebabkan seseorang tersebut bisa berfikir untuk mengakhiri hidupnya atau dengan kata lain terdapat pikiran-pikiran untuk bunuh diri.
Mayor Kes dr. Hary mengatakan, itulah kondisi-kondisi depresi yang mungkin sudah berjalan cukup panjang, cukup berat kondisinya dan akan terjadi bila tidak segera ditangani.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp.KJ. Seorang dokter spesialis kedokteran Jiwa RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)