TRIBUNHEALTH.COM - Depresi sebenarnya adalah perubahan suasana hati yang dominan oleh perasaan sedih.
Kondisi ini terjadi disebabkan oleh adanya ketidakmampuan suasana hati beradaptasi oleh respon emosi dengan yang terjadi.
Perubahan respon emosional bisa terjadi karena konflik sosial dan faktor-faktor lingkungan lainnya, mungkin konflik internal sendiri ataupun perasaan-perasaan bersalah sehingga tidak mampu beradaptasi dengan respon emosional yang terjadi.
Oleh karena itu muncullah suasana perasaan hati yang sedih berkepanjangan, berlarut-larut sehingga menimbulkan kondisi gangguan depresi.
Ciri utama dari depresi adalah perubahan suasana hati yang cenderung didominasi oleh rasa sedih.
Baca juga: Covid-19 Sebabkan Cedera Jangka Panjang pada Otak, Tingkatkan Risiko Stroke hingga Depresi
Mayor Kes dr. Hary menyampaikan, kondisi depresi menjadi masalah terhadap perubahan suasana hati mungkin seseorang mengalami gangguan suasana hati yang berlarut-larut, maka perlahan-lahan bisa menyebabkan perubahan pola pikir berlebihan.
Kadang-kadang beberapa kasus ditemukan bahwa gangguan depresi ini bisa berujung pada kondisi-kondisi yang menyebabkan orang tersebut berpikiran untuk mengakhiri hidup atau mungkin dengan kata lain ada pikiran untuk bunuh diri.
Kondisi tersebut mungkin karena depresi yang sudah berjalan cukup panjang, cukup berat kondisinya dan mungkin akan terjadi bila tidak segera ditangani.
Mayor Kes dr. Hary mengatakan, sebenarnya untuk kejadian depresi dimasa sekarang, gangguan depresi sering kali terjadi.
Baca juga: Dokter: Dampak Alami Depresi, Mulai Penurunan Berat Badan Drastis hingga Kelemahan Anggota Gerak
Kadang-kadang seseorang seperti mengelak atau tidak mengakui bahwa suasana hatinya sedang sedih di luar batas wajar.
Secara prefalensinya sendiri di negara-negara maju kondisi depresi bisa terjadi dengan prosentase 14,6 persen.
Di negara berkembang seperti Indonesia mungkin sekitar 11 persen sampai dengan 12 persen angka kejadian.
Di masa sekarang dengan adanya pandemi dan situasi stabilitas ekonomi yang mungkin cenderung sulit, persentase kondisi tersebut bisa lebih meningkat.
Bisa dikatakan bahwa kondisi depresi tergolong banyak atau sudah cukup umum di lingungan sosial sekitar kita.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp.KJ. Seorang dokter spesialis kedokteran jiwa RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)