TRIBUNHEALTH.COM – Pasca pandemi Covid-19, Indonesia kini menghadapi ancaman penyakit gagal ginjal akut pada anak-anak yang menyebabkan kematian.
Semakin maraknya isu terkait kasus gagal ginjal akut pada anak, tentu saja membuat para orang tua khawatir ketika hendak menggunakan obat tersebut, terutama obat untuk meredakan panas seperti paracetamol atau obat batuk pilek dengan kandungan paracetamol.
Pasalnya sirup obat batuk yang mengandung paracetamol disinyalir menjadi penyebab kematian 70 anak akibat gagal ginjal akut di Gambia, Afrika Barat.
Ini disebabkan lantaran obat dalam sediaan sirup tersebut mengandung dietilen glikol atau etilen glikol.
Baca juga: Dokter Sebut jika Hemofilia Berkaitan dengan Kromosom yang Membuat Perempuan Menjadi Pembawa Sifat

Baca juga: Beberapa Jenis Sariawan Bisa Mengarah Keganasan hingga Berisiko Menyebabkan Kanker Mulut
Untuk mengetahui beragam masalah kesehatan pada anak, kita bisa bertanya langsung dengan dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), SpA (K). Ph.D (CTM).
dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), SpA (K). Ph.D (CTM) lahir di Banda Aceh, 02 Februari 1980.
dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), SpA (K). Ph.D (CTM) merupakan Dokter Spesialis Anak, Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis.
Kini dr. Ayodhia sedang menjalankan praktik di 2 rumah sakit, yaitu RS. Columbia Asia Medan dan RS. Hermina Medan.
dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), SpA (K). Ph.D (CTM) sempat menempuh pendidikan Ph.D untuk mendalami ilmu kedokteran tropis klinis di Fakultas Kedokteran Tropis, Universitas Mahidol, Bangkok, Thailand.
Diketahui apabila dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), SpA (K). Ph.D (CTM) aktif menjadi pembicara di berbagai acara seminar.
Berikut beberapa riwayat pendidikan yang pernah ditempuh oleh dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), SpA (K). Ph.D (CTM) antara lain:
- 2016-2018 : Konsultas Pediatri Tropis Fakultas Kedokteran, Universitas Padjajaran Bandung Indonesia
- 2009-2013 : Ph.D (Kedokteran Tropis Klinis) Fakultas Kedokteran Tropis, Universitas Mahidol, Bangkok, Thailand
- 2005-2008 : Pendidikan Dokter Spesialis Anak, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
- 2005-2008 : Magister Kedokteran Klinis Bidang Anak, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Baca juga: Perhatikan Gejala Alergi Susu Sapi pada Anak, Berikut Penjelasan dr. Lingga Pradipta Sp.A

Baca juga: drg. Ardiansyah Pawinru Sp.Ort Paparkan Seputar Retainer dan Tujuan Penggunaannya
Sejak tahun 2005 hingga saat ini, dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), SpA (K). Ph.D (CTM) juga menjadi dosen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.
Tak hanya itu, rupanya dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), SpA (K). Ph.D (CTM) juga aktif melakukan beberapa penelitian dan publikasi.
Salah satu karyanya dengan judul A Randomized Comparison of Dihydroartemisinin-Piperaquine and Artesunate-Amodiaquine Combined with Primaquine for Radikal Treatment of Vivax Malaria in Sumatera, Indonesia.
dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), SpA (K). Ph.D (CTM) akan menjawab berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan kesehatan anak.
Pertanyaan:
Apakah benar penggunaan obat paracetamol memicu gangguan ginjal akut pada anak?
Apabila benar, mengapa hal ini bisa terjadi dok?
Aurel, Tinggal di Jombang.
Baca juga: Selain Perdarahan Sulit Berhenti, Penyandang Hemofilia Akan Mengalami Lebam dan Bengkak Sendi

Baca juga: Pengobatan Kanker Rongga Mulut Sama Seperti Kanker Lainnya, Dokter Sebut dengan Dilakukan Kemoterapi
Dokter Spesialis Anak, Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis, dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), SpA (K). Ph.D (CTM) Menjawab:
Paracetamol adalah obat penurun panas paling aman untuk anak dengan dosis terapi sangat lebar sehingga risiko efek samping termasuk gangguan ginjal jarang terjadi.
Baca juga: Kemenkes Ambil Langkah Antisipatif untuk Cegah Gagal Ginjal Akut pada Anak
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.