TRIBUNHEALTH.COM - Perawatan kesehatan gigi dan mulut idealnya dilakukan sejak dini.
Hal ini dibenarkan oleh Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA yang mengatakan bahwa seharusnya anak dibawa ke dokter gigi ketika pertama kali giginya tumbuh.
Umumnya gigi anak pertama kali tumbuh ketika anak berusia 6 bulan.
"Jadi 6 bulan itu gigi anak sudah mulai tumbuh, terutama di gigi seri bawah 2," ujar Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA.
Pernyataan ini disampaikan oleh Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Dentist edisi 09 April 2022.
Baca juga: Efek Samping Konsumsi Antibiotik Tanpa Resep Dokter, Simak dr. Alia Kusuma Rachman

Baca juga: Risiko bila Penggunaan Obat Antibiotik Tak Diselesaikan dengan Tuntas, Simak dr. Alia Kusuma Rachman
"Tapi kan rata-rata orang tua membawanya kalau sudah sakit. Kalau udah sakit kan udah terlanjur nggak bisa satu kali kunjungan ya," timpal Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA.
Sehingga perlunya dilakukan multi visit atau beberapa kali kunjungan ke dokter gigi untuk perawatannya.
"Biasanya kalau misalnya nggak bisa di kunjungan pertama saat giginya tumbuh, boleh molor 1 tahun. Tapi janganlah 6 tahun tiba-tiba udah lubang berjamaah giginya. Nah kaya gitukan sudah telat," tegas Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA.
Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA mengimbau agar para orang tua mulai membiasakan anak melakukan perawatan gigi dan mulut ke dokter gigi sejak giginya pertama kali tumbuh dan tidak menunggu adanya masalah pada gigi.
"Kalau bisa 6 bulan atau 1 tahun itu boleh dibawa ke klinik kami. Jadi biar saat nanti kita cek, kita melakukan pengecekan di semua giginya, memang kalau ada yang berlubang bisa kita langsung melakukan penambalan. Jadi tidak harus dilakukan perawatan yang multivisit," pungkas Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA.
"Karena kalau sudah dilakukan perawatan multivisit, otomatis dari segi biaya, waktu, tenaga, itu kan pasti akan lebih banyak gitu dibandingkan satu kali kunjungan selesai kan lebih enak," tutur Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA.
Baca juga: Jangan Asal Pilih Pasta Gigi, Dokter Imbau Gunakan Pasta Gigi dengan Kredibilitas yang Baik

Baca juga: Berbagai Faktor Risiko Terjadinya Kanker Payudara yang Tak Bisa Disepelekan, Simak Ulasan Dokter
Selain itu, dokter gigi juga bisa melakukan tindakan preventif atau pencegahan apabila dilakukan perawatan sejak dini.
"Jadi misalnya, ini yang masyarakat mungkin image-nya belum ke dokter gigi kalau belum sakit. Kalau misalnya untuk anak, kita bisa melakukan tindakan pencegahan-pencegahan atau tindakan preventif sebelum gigi anak itu menjadi lubang," ucap Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA.
"Jadi bisa kita kasih olesin selapis tipis pada gigi gerahamnya, di kasih vitamin biasanya saya bilangnya, terus atau enggak kita bisa lakukan kenalan dulu nih sama adik-adik," papar Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA.
"Kan tidak semua anak datang ke kita itu kooperatif kan ya. Ada yang udah histeris dulu, ada yang sampai takut karena kan suaranya, terus habis itu alat-alatnya, lingkungannya mungkin, kan anak itu butuh adaptasi jadi nggak bisa satu kali kunjungan selesai," jelas Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA.
Dokter menegaskan apabila mengajak anak ke dokter gigi dimulai sejak dini itu sangat penting.
Hal ini agar anak terbiasa dengan lingkungan dokter gigi.
Baca juga: Pahami Prosedur Atasi Perubahan Warna Gigi, Dokter: Tak Bisa Langsung Jalani Bleaching dan Veneer

Baca juga: dr. Shelly Franciska, Sp.OG Sampaikan Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Masa Kehamilan
"Oh ada dokternya, oh ada perawatnya, oh ada pesawat, biasanya kalau kursi gigi saya gunakan bahasa yang seusia mereka, bahasanya pesawat. Pesawat kan di imajinasi anak-anak bisa naik turun, bisa terbang, nah itu anak jauh akan bisa lebih menerima dibandingkan dengan kunjungan-kunjungan yang saat itu sudah sakit," jelasnya.
"Kalau sudah sakit datang ke kami berarti biasanya anak itu akan me-judge ini dokter giginya yang membikin sakit. Padahal bukan dokter giginya, tetapi memang kondisi gigi adeknya lagi sakit," lanjut Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA.
Baca juga: Sangat Mudah, Ini Penularan TBC yang Perlu Diketahui dari Dr. dr. Rini Savitri Daulay, SpA(K)
Penjelasan Spesialis Kedokteran Gigi Anak, drg. Zita Aprillia, Sp.KGA dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Dentist edisi 09 April 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.