Breaking News:

Efek Samping Konsumsi Antibiotik Tanpa Resep Dokter, Simak dr. Alia Kusuma Rachman

Dalam mengonsumsi obat, sebaiknya terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
Ilustrasi konsumsi obat antibiotik 

TRIBUNHEALTH.COM - Dalam mengonsumsi obat, sebaiknya terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.

Terutama pada jenis-jenis obat tertentu yang memang dianjurkan untuk diminum dengan resep dokter.

Salah satu jenis obat tersebut, adalah antibiotik.

Baca juga: Tidak Disarankan Konsumsi Obat Penurun Kolesterol yang Dijual Bebas Diwarung, Ini Alasan Dokter

Meski penggunaan antibiotik cukup familiar di masyarakat, namun sayangnya masih banyak orang yang mengonsumsinya tanpa resep dari dokter.

Padahal tindakan ini cukup berbahaya dan bisa berisiko menimbulkan efek samping.

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jateng, dr. Alia Kusuma Rachman menjelaskan efek samping konsumsi antibiotik tanpa resep dokter.

Ilustrasi obat antibiotik untuk mengobati penyakit yang disebabkan karena bakteri
Ilustrasi obat antibiotik untuk mengobati penyakit yang disebabkan karena bakteri (Tribunnews.com)

Menurut penjelasannya, efek samping yang paling fatal dari konsumsi antibiotik tanpa resep dokter adalah alergi.

"Antibiotik itu tinggi sekali membuat orang bisa terkena alergi," ujar Alia.

Disamping alergi, kondisi lain yang mungkin terjadi adalah mengalami syok.

Baca juga: Demam dan Mual Merupakan Gejala Peritonitis, Kenali Cara Mengatasinya dari dr. Andi Siswandi, Sp.B

Kondisi paling parah dari imbas syok ini adalah penurunan kesadaran.

2 dari 4 halaman

Efek samping lainnya yang bisa dialami ialah:

- Pusing

- Mual

Ilustrasi seseorang sedang mual
Ilustrasi seseorang sedang mual (bali.tribunnews.com)

- Muntah

- Gangguan penglihatan

- Infeksi jamur

Baca juga: Begini Cara Membedakan Infeksi Virus dan Infeksi Bakteri, dr. Robert Sebut Lihat dari Pola Demamnya

- dan batu ginjal.

Jangan Diberikan pada Bayi

Alia menuturkan, bila masih ada kebiasaan dari masyarakat untuk memberikan antibiotik tanpa anjuran dokter segera dihentikan.

Terutama bagi orangtua yang sering memberikan antibiotik pada anak dibawah usia 2 tahun.

Seorang bayi tak boleh diberikan obat antibiotik
Seorang bayi tak boleh diberikan obat antibiotik (kompas.com)
3 dari 4 halaman

"Karena masih terlalu kecil dan ada risiko reaksi obat yang berbahaya pada tubuh anak," sambung Aulia.

Lebih lanjut, antibiotik hanya bisa diberikan bila seseorang mengalami masalah kesehatan yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Untuk mengetahui bahwa seseorang mengalami infeksi bakteri terdapat ketentuan yang perlu dipahami.

Baca juga: Tak Semua Obat Bisa Disimpan, Dokter Tegaskan Antibiotik Harus Habis Sesuai Resep

Adalah:

1. Gejala

Indikator pertama yang bisa diperhatikan adalah gejala yang dialami.

"Apakah mengalami demam tinggi atau tidak," ucap Alia.

ilustrasi anak yang mengalami demam
Ilustrasi anak yang mengalami demam (health.kompas.com)

2. Pemeriksaan penunjang

Bila seseorang dinyatakan memiliki leukosit tinggi, maka ada kemungkinan dicetuskan oleh bakteri.

3. Pemeriksaan urin

4 dari 4 halaman

Bila dilihat dari kandungan uri mengandung leukosit tinggi, maka bisa disimpulkan mengalami infeksi bakteri.

Baca juga: dr. Yan Wirayudha, Sp. THT Jelaskan Tanda-tanda Seseorang Mengalami Infeksi Tenggorokan

"Jadi harus ditentukan dahulu, benarkah memang disebabkan oleh bakteri," ungkap Alia.

Bisa Disembuhkan dengan Obat Antibiotik

Salah satu jenis obat yang terkenal banyak digunakan masyarakat, adalah antibiotik.

Antibiotik dianggap sebagai obat dari segala penyakit.

Padahal berdasarkan pernyataan Alia, antibotik hanya digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

Ilustrasi bakteri
Ilustrasi bakteri (Kompas.com)

"Jadi tidak semua penyakit harus diberi antibiotik," kata Alia.

Lebih lanjut, bila hanya mengalami batuk atau pilek, maka tak perlu tergesa-gesa memberikan pengobatan.

Apalagi dengan memberikan antibiotik untuk mengatasinya.

Baca juga: Bolehkah Menghisap Hidung Bayi saat Pilek? Ini Kata dr. S.T Andreas, M. Ked (Ped), Sp.A

Mengingat batuk dan pilek adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh virus.

Sehingga masalah kesehatan yang umum terjadi ini bisa sembuh dengan sendirinya.

Keadaan demikian disebut juga sebagai self limiting disease.

Penjelasan dr. Alia Kusuma Rachman ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jateng.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comAntibiotikpenggunaan antibiotik Alexander Fleming
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved