Breaking News:

Tak Bisa Disepelekan, Dokter Sebut Gangguan Mata Bisa Pengaruhi Kondisi Mental

dr. Muhammad Irfan K, M.Kes, Sp.M. mengatakan bahwa gangguan mata juga bisa mempengaruhi kondisi mental.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
Ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan pada mata 

TRIBUNHEALTH.COM - Gangguan mata merupakan masalah kesehatan yang tak bisa dianggap sepele.

Kondisi ini bisa menganggu fungsi penglihatan secara langsung.

Tak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, gangguan mata juga bisa dialami oleh anak-anak.

Baca juga: Munculnya Bercak Kuning pada Sudut Mata Bisa Jadi Tanda Kolesterol

Bahkan terkini, dr. Muhammad Irfan K, M.Kes, Sp.M. mengatakan bahwa gangguan mata juga bisa mempengaruhi kondisi mental.

"Ada penelitian yang mengatakan bahwa gangguan mata bisa mempengaruhi kondisi mental."

"Bahkan ada juga penelitian yang menyebut, adanya gangguan mata bisa mempengaruhi keinginan untuk bunuh diri," ujar Irfan dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur.

Ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan mental
Ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan mental (freepik.com)

Untuk itu perlu menjaga kesehatan mata agar terhindar dari berbagai masalah.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah rutin melakukan cek kesehatan mata.

Dengan melakukan cek kesehatan mata maka bisa mendeteksi adanya penyakit yang menyerang mata.

Baca juga: Ketika Didepan Layar Berjam-jam Haruskah Menggunakan Kacamata Atau Ada Tips Lain?

Karena biasanya penyakit yang menyerang kesehatan mata, terutama di bagian saraf mata, terlambat disadari.

2 dari 4 halaman

Bila sudah terlambat, maka beberapa penyakit sudah tidak bisa disembuhkan.

Aturan Pemeriksaan Mata

Berdasarkan penuturan Irfan, terdapat aturan dalam melakukan pemeriksaan mata. Aturan ini disesuaikan dengan usia.

Pada orang dewasa, sebaiknya melakukan pemeriksaan 2 hingga 5 tahun sekali.

Ilustrasi pemeriksaan mata yang dilakukan dokter
Ilustrasi pemeriksaan mata yang dilakukan dokter (tribunnews.com)

Terkhusus pada usia 20 hingga 40 tahun disarankan setiap 5 tahun.

"Dilakukan seperti itu paling tidak pernah periksa mata 1 kali," imbuh Irfan.

Lalu memasuki usia 40 tahun ke atas setiap 2 tahun sekali.

Baca juga: Wanita Menopause Bisa Mengalami Mata Kering, Atasi dengan Sederet Tips Berikut

Berbeda dengan usia di atas 60 tahun yang perlu memeriksakan mata setiap 1 tahun sekali.

Karena ada sejumlah penyakit yang disebabkan oleh usia. Termasuk salah satunya katarak.

Bila mengalami kelainan, lakukan pemeriksaan setiap 1 hingga 2 tahun sekali.

Ilustrasi mata sehat
Ilustrasi mata sehat (bogor.tribunnews.com)
3 dari 4 halaman

Lebih lanjut, tak hanya pada orang dewasa saja, pemeriksaan mata juga perlu dilakukan sejak bayi baru lahir.

Lakukan pemeriksaan screening mata pada usia 6 bulan - 3 tahun, lalu 3 tahun - 5 tahun dengan sekali pemeriksaan.

Sehingga sejak lahir sampai usia tua, dibutuhkan kontrol kesehatan mata secara rutin.

Faktor Risiko Gangguan Mata

Irfan mengatakan, bahwa setiap orang berisiko memiliki gangguan mata tanpa memandang usia.

"Mulai dari lahir sampai tua faktor risiko untuk gangguan kesehatan mata itu ada," ucap Irfan.

Baca juga: Waspada, Konsumsi Obat Steroid Jangka Panjang dapat Mempercepat Munculnya Katarak

Keadaan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti:

- Nutrisi

- Lingkungan

- Kebiasaan

Ilustrasi seseorang yang mengeluhkan gangguan pada mata
Ilustrasi seseorang yang mengeluhkan gangguan pada mata (grid.id)
4 dari 4 halaman

- Pekerjaan

- Penyakit lain

- dan genetik.

Baca juga: Mitos Terlalu Sering Menangis Sebabkan Mata Bintitan, dr. Dedi Purnomo Sp.M Ungkap Pemicu Sebenarnya

Karena itu, setiap orang dianjurkan melakukan kontrol kesehatan mata.

"Sebagai manusia tidak akan luput dari faktor semua yang mempengaruhi kesehatan mata," ucap Irfan.

Glaukoma

Glaukoma sering dianggap sebagai si pencuri penglihatan.

Masalah yang menyerang mata ini bisa mencetuskan kebutaan.

Biasanya para penderita tak menyadari telah mengalami glaukoma.

Karena gejala awal yang muncul sulit untuk diidentifikasi.

ilustrasi seseorang yang mengalami glaukoma
ilustrasi seseorang yang mengalami glaukoma (pontianak.tribunnews.com)

Tiba-tiba pasien langsung mengeluhkan penglihatan yang hilang.

Irfan mengatakan, glaukoma diawali dengan menyerang fungsi penglihatan dari sisi pinggir.

Hingga akhirnya tersisa bulatan di tengah yang membuat seseorang yang mengalaminya mulai sering mengalami keluhan pada saat melihat.

Baca juga: 4 Masalah Mata yang Mengintai Orang Berusia 40-an: Presbiopi hingga Katarak

Seperti sering menabrak benda-benda alias tak menyadari adanya benda di sekitar atau orang lain di sekelilingnya.

Meski sulit diidentifikasi, namun tanda utama glaukoma adalah peningkatan tekanan bola mata.

Gadget Tingkatkan Masalah Mata

Penggunaan gadget saat ini meningkatkan jumlah kasus orang dengan mata minus.

Pasalnya pada saat menggunakan gadget, seringkali seseorang menatapnya dengan jarak dekat.

Padahal tindakan ini bisa memicu risiko mata terkena gangguan refraksi.

Ilustrasi anak bermain gadget
Ilustrasi anak bermain gadget (tribunnews.com)

"Jadi penggunaan gadget ini berkaitan dengan penglihatan dekat."

"Penglihatan dekat ini yang berlebihan akan meningkatkan risiko mata terkena gangguan refraksi atau mata minus," ungkap Irfan.

Baca juga: Bintitan Bisa Terjadi pada Segala Usia, Dokter Spesialis Mata Ungkap Beragam Faktor Pemicunya

Karena itu dibutuhkan cara penggunaan gadget yang tepat agar terhindar dari mata minus. Yakni bermain gadget tidak lebih dari 2 jam.

Jika memang sulit, bisa menerapkan prinsip 20-20-20. Artinya setiap 20 menit melihat gadget secara dektam maka 20 detik selanjutnya istirahatkan mata dengan melihat benda yang jaraknya 20 kaki (6 meter).

Rokok Picu Gangguan Mata

Merokok adalah kebiasaan yang masih banyak dilakukan masyarakat. Terutama pada kaum pria.

Kebiasaan ini seringkali sulit dihentikan meskipun telah diketahui bahayangnya.

Telah diketahui bersama, bahwa bahaya dari kebiasaan merokok adalah menyebabkan masalah jantung.

Ilustrasi berhenti merokok
Ilustrasi berhenti merokok (Freepik)

Rupanya tak hanya pada organ itu saja, kebiasaan merokok juga mempengaruhi kesehatan mata.

"Jadi ada beberapa penyakit, salah satunya penyakit di saraf mata yang berhubungan dengan kebiasaan merokok," kata Irfan.

Sehingga karena ada penyakit tersebut, seringkali dokter akan menanyakan pada pasien yang akan memeriksakan matanya terkait kebiasaan merokok.

Penjelasan dr. Muhammad Irfan K, M.Kes, Sp.M dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comGangguan MataKesehatan MentalKesehatan Matadr. Muhammad Irfan K. M.Kes. Sp.MDokter Spesialis Mata
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved