TRIBUNHEALTH.COM – Istilah trauma umumnya digunakan untuk menggambarkan perasaan takut atau cemas yang berlebihan.
Trauma merupakan suatu kondisi yang muncul akibat pernah mengalami kejadian traumatis atau kejadian buruk yang membekas dan mengganggu.
Keadaan trauma seseorang berbeda-beda, tergantung seberapa parah atau kejadian buruk yang menimpa sebelumnya.
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Baca juga: Skin Barrier yang Rusak Sebabkan Masalah pada Kulit, Berikut Kenali Penyebab Rusaknya Skin Barrier

Baca juga: Dokter: Saat Ini Banyak Anak Dibawah 8 Tahun Alami Gangguan Penglihatan karena Gadget
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktik Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Baca juga: Mengenal Fungsi Skin Barrier yang Merupakan Sistem Pertahanan Kulit, Berikut Ulasan dr. Desidera

Baca juga: Terapi EVLA untuk Atasi Varises Bisa Manfaatkan BPJS, Simak Ketentuannya Berikut Ini
Pertanyaan:
Seseorang yang memiliki pengalaman serupa dengan orang lain kemudian dia mengalami trauma sementara orang lain ini menganggapnya sebagai hal yang biasa.
Sebenarnya apasih yang menyebabkan hal ini terjadi, sehingga menyebabkan pandangan kita dengan orang lain berbeda?
Taria, Tinggal di Banyuwangi.
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Iya tentunya tingkat wawasan yang berbeda, tingkat pengetahuannya berbeda, tingkat keilmuannya berbeda.
Tingkat wawasan dan pengetahuan yang berbeda bisa saja menghasilkan hal yang berbeda.
Selanjutnya adalah tingkat value yang berbeda.
Baca juga: Perlu Tahu, Ini Perbedaan Gejala TBC Anak dengan Orang Dewasa menurut dr. Rini Savitri Daulay

Baca juga: Kanker Mulut Memiliki Gejala yang Mirip dengan Radang Tenggorokan dan Sariawan, Begini Ulasan Dokter
Tingkat pemahaman terhadap value, bisa dikatakan pemahaman terhadap bersyukur, ikhlas, memaafkan, menerima keadaan, pasrah berbeda-beda setiap orang.
Sehingga tentunya hasilnya akan berbeda.
Yang ketiga adalah lebih kepada kemampuan dia untuk mau maju atau tidak, mau memiliki motivasi atau tidak.
Tiga perbedaan ini yang membuat seseorang bisa cepat move on dengan trauma tersebut.
Karena kalau orang memiliki keinginan untuk maju, biasanya akan lebih cepat untuk move on.
Baca juga: Tetap Waspada, Sariawan yang Mengarah Keganasan Bisa Berisiko Kanker Mulut, Ketahui Ciri-cirinya
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.