TRIBUNHEALTH.COM - Aritmia merupakan salah satu gangguan yang terjadi pada irama jantung.
Sebagai informasi, aritmia juga dikenal dengan istilah disritmia yang mana detak jantung tidak teratur, terlalu cepat atau terlalu lambat.
Aritmia disebabkan oleh perubahan pada jaringan dan aktivitas jantung atau sinyal listrik yang mengontrol detak jantung.
Perubahan tersebut bisa disebabkan oleh kerusakan dari penyakit, cedera maupun genetik.
Menurut Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI Rate (HR) dalam kondisi normal adalah 50-100 permenit.
Baca juga: Penggunaan Behel Hanya untuk Tujuan Gaya-gayaan Saja Bisa Menimbulkan Dampak Reaksi Alergi
Pernyataan ini disampaikan oleh Chairman of Cardiology Center, Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI dan Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Kita.

Baca juga: Berbagai Cara yang Bisa Dilakukan Guna Cegah Stunting, Salah Satunya Konsumsi Tablet Tambah Darah
Pada saat terjadi aritmia, impuls listrik yang berfungsi mengatur detak jantung sedang tidak bekerja dengan baik.
Permasalahan irama jantung ini secara umum tidak berbahaya.
Namun, jika detak jantung sudah mulai terasa tidak biasa, maka bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian mendadak.
Usia rentan mengalami aritmia
"Jadi kembali kepada gangguan irama jantung tipe apa tadi ya, terlalu lambat atau terlalu cepat," kata Chairman of Cardiology Center, Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI.
"Kalau terlalu lambat biasanya memang lebih sering kepada usia-usia yang lebih lanjut," imbuh Chairman of Cardiology Center, Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI.
"Tapi kalau pada anak-anak pun bisa terjadi gangguan irama jantung yang terlalu cepat, itu yang biasa kita sebut Supraventrikular takikardia. Bisa di cek anak-anak itu rasanya berdebar-debar gitu ya," terang Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI.
Baca juga: Curigai Tanda Katarak dengan Melihat Tingkat Kecerahan Layar Gadget, Simak Kata Dokter Berikut

Baca juga: Tips Paling Efektif yang Bisa Dilakukan Orangtua agar Anak Rajin Sikat Gigi menurut drg. Riona Ulfah
Supraventrikular takikardia (SVT) merupakan suatu gangguan irama jantung yang ditandai dengan frekuensi detak jantung yang meningkat menjadi 140 hingga 250 kali per menit.
Pada kondisi normal, jantung berdetak sekitar 60 hingga 100 kali per menit.
Untuk mengetahui kondisi ini perlu dilakukan pemeriksaan melalui rekaman jantung.
"Jadi rentang usia memang cukup luas, dari anak-anak sampai usia yang lanjut," sambung Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA.
"Cuma nanti harus di cek tipe apa aritmia yang dialami," timpal Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA.
"Ada beberapa kasus yang datang kepada kita, anaknya selalu berdebar-debar keluhannya dengan cepat dan lama hilangnya," ulas Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA.
Baca juga: Dampak yang Terjadi Ketika Salah Mengkonsumsi Antibiotik, Salah Satunya Resistensi Antibiotik

Baca juga: Alami Keluhan Jerawat Punggung? Simak Beberapa Penyebab yang Disampaikan dr. Ratu Suzanna Oswarie
Tentu saja hal ini bisa mengganggu kualitas hidup seseorang dimana ketika anak hendak beraktivitas dan bermain bisa mengalami detak jantung yang cepat dan lama hilangnya.
"Kalu exercise sebetulnya orang kan juga berdebar dan denyutnya akan lebih cepat, tetapi jenis aritmia ini akan lebih lama dan mengganggu pada pasien," papar Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA.
Baca juga: Dokter Sebut Peningkatan Kadar Hormon pada Ibu Hamil Menjadi Penyebab Hiperemesis Gravidarum
Penjelasan Chairman of Cardiology Center, Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI dan Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Kita edisi 26 Maret 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.