Breaking News:

Adakah Kaitan Irama Detak Jantung bagi Penderita Hipertensi? dr. Yansen, Sp. JP (K) Menjawab

Berikut ini simak penjelasan dokter mengenai keterkaitan irama detak jantung dengan hipertensi

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
Ilustrasi detak jantung-simak penjelasan dokter mengenai keterkaitan irama detak jantung dengan hipertensi 

TRIBUNHEALTH.COM - Hipertensi atau biasa disebut sebagai tekanan darah tinggi sering disebut sebagai masalah kesehatan sejuta orang.

Masalah kesehatan ini dikenal erat berkaitan dengan sejumlah penyakit.

Salah satu yang bisa disebut adalah gangguan pada irama detak jantung. Kira-kira benarkah anggapan tersebut?

Baca juga: Minum Air Putih Punya Manfaat Besar untuk Kesehatan, Bahkan Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, dr. Yansen, Sp. JP (K) memberikan ulasannya.

Berdasarkan pernyataannya, pasien dengan hipertensi dalam waktu yang panjang dan tidak terkontrol bisa menyebabkan penebalan jantung akibat jantung bekerja keras.

"Sama kaya kita angkat beban, otot makin lama makin besar. Begitu juga dengan jantung bila terus melawan tekanan darah tinggi seumur hidup maka lama-lama otot semakin tebal," terang Yansen.

Ilustrasi penyakit jantung
Ilustrasi penyakit jantung (freepik.com)

Penebalan otot ini akan menyebabkan pembengkakan jantung dan gangguan irama jantung atau atrial fibrilasi.

Deteksi Penyakit Jantung

Memiliki jantung yang sehat adalah keinginan setiap manusia.

Dengan jantung yang sehat, maka tanda segala fungsi jantung bekerja dengan baik.

Baca juga: 6 Mitos dan Disinformasi tentang Penyakit Jantung: Tak Boleh Olahraga setelah Kena Serangan Jantung?

2 dari 4 halaman

Pentingnya menjaga kesehatan jantung perlu menjadi seruan bagi seluruh masyarakat.

Pasalnya, jika jantung bermasalah maka bisa memicu permasalahan yang mengakibatkan seluruh organ tubuh lainnya ikut terganggu.

Lalu bagaimana cara menjaga kesehatan jantung?

Ilustrasi menjaga kesehatan jantung
Ilustrasi menjaga kesehatan jantung (health.kompas.com)

Berdasarkan penuturan Yansen, masyarakat perlu rutin melakukan pemeriksaan jantung.

Jangan sampai baru melakukan pemeriksaan setelah mendapati ada keluhan pada area jantung.

Ketentuan ini juga berlaku pada masyarakat usia muda.

Baca juga: Berikut Ini Gejala Khas Penyakit Jantung Koroner yang Menyerang Usia Muda, Simak Ulasan dr. Mega

"Merasa masih sehat, hidup sehat dan tidak merokok serta minum alkohol, kita tetap harus check up."

"Kadang kala kita nggapernah tahu kalau ternyata ada penyakit," ucap Yansen.

Prosedur Pemeriksaan Jantung

Pemeriksaan dalam mendeteksi penyakit jantung yang pertama perlu dilakukan, adalah pasien perlu datang ke rumah sakit.

3 dari 4 halaman

Apabila ditemukan keluhan jantung berdebar sebagai tanda gangguan aritmia maka dokter akan segera melakukan pemeriksaan.

Ilustrasi detak jantung normal
Ilustrasi detak jantung normal (Pexels)

Pemeriksaan akan dirunut sebagai berikut:

1. Wawancara pasien

Dokter akan memastikan keluhan yang dialami pasien dengan melakukan tanya jawab.

Apabila ada keluhan jantung berdebar, perlu ditelusuri waktu keluhan tersebut timbul.

Baca juga: Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Haruskan Konsumsi Obat Secara Rutin? Ini Kata dr. Ni Putu Alit

"Apakah lagi aktivitas, tidur, atau istirahat," sambungnya.

2. Pemeriksaaan sederhana

Selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan sederhana.

Yakni dengan melakukan cek tekanan darah dan nadi.

Dari cara ini akan diketahui benar tidaknya keluhan berdebar dan mendeteksi keluhan lain.

4 dari 4 halaman

3. Pemeriksaan tambahan

Ilustrasi jantung sehat
Ilustrasi jantung sehat (pixabay.com)

Pemeriksaan tambahan yang dilakukan salah satunya adalah rekam jantung.

4. Minta pasien lari

Berikutnya ajak pasien untuk berlari kecil untuk memacu jantung berdebar.

Baca juga: 9 Manfaat Labu untuk Kesehatan, Bantu Pertajam Pengelihatan dan Baik untuk Jantung

Penjelasan dr. Yansen, Sp. JP (K). ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdetak jantunghipertensidr. Yansen Sp.JP(K)Dokter Spesialis Jantung
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved