TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung koroner merupakan kondisi dimana arteri koroner mengalami sumbatan karena timbunan lemak.
Kondisi ini biasanya terjadi pada orangtua yang sudah berusia lanjut, pada laki-laki biasanya pada usia lebih dari 55 tahun dan pada perempuan lebih dari 65 tahun.
Secara keilmuan, umur menjadi salah satu faktor terjadinya penyakit jantung dan disertai dengan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok.
Namun baru-baru ini penyakit jantung koroner tak hanya menyerang usia tua saja, tetapi juga menyerang usia muda.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Jantung, dr. Mega Febrianora, Sp.JP, FIHA memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Menurut dr. Mega, berdasarkan data dan penelitian, 1 dari 5 pasien serangan jantung usianya di bawah 40 tahun yang artinya penyakit jantung dapat terjadi pada usia muda.
Baca juga: 5 Tips Cegah Penyakit Jantung, Kelola Stres dengan Baik hingga Rajin Olahraga

Penyakit jantung berkaitan erat dengan gaya hidup, karena anak muda zaman sekarang sudah mengenal tren gaya hidup yang kurang sehat, sehingga penyakit yang selama ini kita ketahui hanya terjadi pada usia tua juga bisa terjadi pada usia muda.
Salah satunya penyakit tersebut adalah penyakit jantung koroner yang bisa disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat.
Gaya hidup tidak sehat seperti kebiasaan konsumsi makanan cepat saji, makanan berpengawet, dan kebiasaan merokok yang sangat berpengaruh terjadinya penyakit jantung.
dr. Mega menjelaskan, penyakit jantung koroner memiliki gejala yang khas dan gejala yang tidak khas.
Jika penyakit jantung ini menyerang usia muda biasanya memiliki gejala yang khas, gejala yang tidak khas biasanya terjadi pada usia tua.
Gejala khas dari jantung koroner
dr. Mega memaparkan, gejala khas dari jantung koroner adalah nyeri dada. Nyeri dada tersebut ada bermacam-macam seperti berikut ini.
- Nyeri dada yang rasanya seperti ditindih benda berat
- Nyeri dada yang rasanya seperti panas dan terbakar
- Nyeri dada yang rasanya seperti ditusuk dan dirobek
"Nyeri dada yang dirasakan kalau ibarat skala dari 0 sampai 10, nyeri dadanya itu sudah masuk pada skala 7 sampai 10," papar dr. Mega.
"Nyerinya membuat penderitanya tidak bisa menahan rasa nyerinya tersebut."
Nyeri dada tersebut memiliki karakteristik yang khas seperti nyeri yang menjalar kebagian kiri badan dan terjadinya persarafan.
Baca juga: Rokok Elektrik Tetap Mengandung Nikotin, Dokter Ingatkan Bisa Sebabkan Serangan Jantung

Persarafan yang terjadi adalah ke bagian lengan kiri, punggung, rahang, dan leher, sehingga pada bagian itu biasanya juga terasa nyeri.
Selain nyeri dada juga disertai dengan gejala lainnya seperti keringat dingin, rasa mual, ingin muntah, dan bahkan sudah muntah.
Gejala tidak khas dari jantung koroner
dr. Mega menuturkan, terdapat gejala yang tidak khas dari penyakit jantung koroner seperti merasa sesak dan nyeri di ulu hati.
Kondisi ini biasanya sering terjadi pada usia lanjut yang disertai dengan faktor risiko seperti penyakit ginjal, diabetes, dan sering terjadi pada wanita.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung, dr. Mega Febrianora, Sp.JP, FIHA dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video pada 23 Februari 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)